Senin, 29 April 2013

Street Food Indonesia dan Potensinya sebagai Daya Tarik Wisata

 

Street Food akrab di lidahku sejak aku kecil. Aku suka street food, tapi nasehat mamaku, "jangan jajan sembarangan" selalu menjadi alarm saat aku memilih membeli atau tidak membeli street food saat aku masih sekolah....bahkan nasihat itu masih teringat di benakku sampai sekarang...
Tapi disisi lain mamaku memperbolehkan bahkan membelikan street food tertentu buat aku seperti siomai, bakso, pempek, brebet (bakmi, kol, perkedel dicampur kuah kecap) yang ada di depan sekolahku atau kue rangi, kue cubit yang dijajakan di glodok, dekat sekolahku. Jadi waktu kecil, aku hanya makan street food yang dibolehkan oleh mama saja.
Apa dasarnya mama memilih mana yang boleh dan tidak, setelah dipikir-pikir adalah faktor kebersihan. Mama melihat kebersihan tempat penjual, cara penjual menjaga kebersihannya baik alat penyajinya maupun tempat berjualannya, lalu kualitas bahan makanannya seperti penggunaan zat pewarna....kalau makanan yang warna warni dari zat pewarna, biasanya mama melarang aku memakannya.
Yah, sampai sekarang akupun masih berpendapat bahwa belum semua street food terjamin kebersihannya dan penggunaan bahan makanan yang baik.

Namun faktor daya saing street food Indonesia dari sisi rasa dan keanekaragaman menurutku super duper mantap, lalu dari sisi harga banyak yang mur-mer (murah meriah)!
Nama makanan dan minuman street food Indonesia kalau disebutkan satu per satu banyak sekali....coba kita mulai sebutkan dari abjad A sampai Z.

Ayam bakar, ape (kue)
Bakso, brebet, bakmi ayam, batagor, bubur ayam, bakwan
Cendol (es), cincau (es), cubit (kue)
Doger (es)
Empek-empek, es serut
F 
Gado-gado, gorengan (pisang, ubi, tahu, bala-bala, risol), gudeg
H
Ikan bakar
Jagung bakar
Ketoprak , kupat glabed di Brebes, kacang rebus, ketupat sayur
Lumpia di Semarang
Mie tektek, mie ayam, mie rebus, martabak telor, martabak manis
Nas-gor (nasi goreng), nasi uduk, nasi kucing, nasi jamblang di Cirebon, nasi gandul di Pati, nasi timbel
Otak-otak goreng, opak
Pisang bakar, pecel lele, pecel ayam, pecel sayuran, putu (kue putu), pukis (kue pukis)
Q
Roti bakar, rujak, rangi (kue), rawon
Sate ayam, siomai, soto mie, soto ayam, soto padang, soto kudus, soto madura
Tahu gejrot
U
V
Wedang jahe
X
Y
Z

Wah...ternyata ada abjad yang belum ada nama street food-nya nih...mungkin aku yang terlewat mengingatnya...
Tapi kalau benar belum ada, harapanku suatu saat akan ada putra-putri Indonesia yang kreatif membuat street food baru era millenium dengan nama depan abjad yang masih belum ada nama street food-nya....

Dilihat dari sisi keanekaragaman dan kelezatan rasa street food Indonesia yang eksotik, menurutku street food Indonesia sangat potensial untuk dijadikan ikon daya tarik bagi wisatawan lokal bahkan wisatawan asing.
Di kalangan wisatawan lokal sudah mengenal istilah wisata kuliner yang sering disingkat wiskul, jadi hanya satu langkah lagi menjadikan kuliner termasuk street food sebagai wisata kulinernya wisatawan asing.

Namun perlu kita akui, penataan street food harus diperbaiki khususnya kebersihan karena di kalangan kita saja masih banyak ibu-ibu di Indonesia yang menasehati anaknya jangan jajan sembarangan dan lebih merasa aman membawakan anaknya bekal makanan ke sekolah, apalagi orang asing yang umumnya memiliki tuntutan kebersihan lebih tinggi.

Street food saat ini selain di lokasi asalnya di pinggir jalan, juga sudah banyak yang masuk ke mall, pertokoan dan ruko ruko di perumahan yang relatif lebih bersih dari yang di pinggir jalan, tapi suasana makan disana sudah beda...... tidak ada lagi sensasi suasana aslinya....ada gerobak, meja dan bangku kayu sederhana, beberapa menggunakan bangku plastik yang di kalangan teman-teman saya ngetop disebut "bangku bakso", bahkan street food di Yogyakarta menggunakan cara lesehan. Selain itu, ada angin alami sebagai penyejuk, ada tenda semi permanen dan ada pemandangan terbuka.

Untuk menarik wisatawan tentunya perlu sesuatu yang khas dan menarik, baik dari sisi makanan maupun suasananya, sehingga street food dengan kondisi aslinya menurutku yang lebih menarik untuk wisatawan.
Penataan para pedagang dapat dilakukan dengan memberikan tempat yang strategis bagi wisatawan dan diajarkan penataan kebersihan. 
Setelah itu barulah kita membuat promosi wisata.
Ingin rasanya suatu saat bisa mendengar wisatawan mancanegara khusus datang ke Indonesia karena ingin mencoba salah satu street food Indonesia atau sekedar ngetop di telinga calon wisatawan. Lalu bukan hanya Presiden USA, Obama yang ingat bakso yang beliau makan saat tinggal di Indonesia, tapi tokoh-tokoh international lainnya mengenal dan kangen dengan street food Indonesia.

Promosi street food Indonesia saat ini sudah mulai banyak dibahas di majalah pariwisata lokal yang mana target pembacanya adalah wisatawan lokal. Nah untuk target wisatawan asing, menurut saya dapat ditulis di website departemen pariwisata Indonesia nasional maupun lokal dan perusahaan tour lokal, disertai lokasi para pedagang street food berada. Itenerary kunjungan ke tempat-tempat street food juga bisa diselipkan di itenerary tour lokal. Selain itu promosi di majalah dan video di audio penerbangan Indonesia dengan rute penerbangan luar negeri juga bisa dilakukan dan bahkan dimasukkan sebagai salah satu menu makanan selama penerbangan.

Tempat lokasi street food yang ditargetkan untuk wisatawan, selain di tempat-tempat wisata, menurut saya dapat juga di terminal kedatangan bandara.

Kemudian, jika street food makin berkembang maka akan semakin membuka peluang usaha bagi masyarakat Indonesia untuk mengais rejeki dengan berdagang street food yang mana saat ini saja sudah terlihat banyak masyarakat Indonesia yang mengais rejeki dengan berdagang street food.

Demikianlah pendapat saya tentang street food Indonesia dan potensi street food untuk mendukung pengembangan pariwisata Indonesia.

Tulisan ini dibuat menyambut World Street Food Congress 2013 dimana majalah Femina menyelenggarakan Femina FoodLovers Blog Competition 2013 dengan tema: Pandangan Anda tentang street food Indonesia 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.