Pada 5-7 Sep 2013, saya berkesempatan ke Bangkok lagi, kali ini dalam rangka Insurance Gathering yang diadakan oleh Bank Mandiri, bank rekanan dari ACA, perusahaan tempat saya bekerja.
Acaranya pengenalan produk (bahannya tidak dibahas dalam blog ini yah....) dan tak lupa (...harus maksudnya) jalan-jalan keliling Bangkok yang telah diatur oleh Dwidaya Tour dan tim Bank Mandiri.
Rombongan kami berangkat dari Jakarta dengan didampingi seorang tour guide Dwidaya Tour yang sudah mengurusi check in sampai stempel imigrasi. Kami menggunakan pesawat kebanggaan Indonesia, Garuda Airways. Kami sempat disambut awan tebal beberapa saat sebelum mendarat di Suwarnabumi Airport (letaknya ditengah arah bangkok dan pattaya), pesawat lumayan goncang apalagi kami semua duduk di zona yang katanya paling aman (tapi dekat wc...he..he..) yaitu bagian paling belakang.
Sampai di Suwarnabumi Airport kami disambut oleh tour guide lokal dan di pintu keluar dikalungi bunga anggrek dan foto dengan gadis-gadis thai.....tapi fotonya seperti dikejar setoran....cepet banget!
Di Bangkok macet, tapi ada 7 pemandangan (bukan 7 keajaiban dunia yah...) di Bangkok berbeda dengan kota tercinta, Jakarta.
Pertama, walau macet, pengendara di Bangkok tidak suka pencet-pencet klakson dan mereka hanya gunakan klakson kalau penting. Katanya sih dilarang oleh raja.
Kedua, orang Thai sangat cinta dengan rajanya, hal ini terlihat dari bagaimana mereka memperlakukan rajanya.
Banyak foto raja di jalan dan mereka memilik bendera untuk raja dan ratu selain bendera nasional mereka yang berwarna merah putih biru. Warna bendera merah putih di asia pengaruh zaman dulu.
Bendera biru utk ratu dan kuning utk raja
Ketiga, kota Bangkok sekarang relatif bersih, di area grand palace saya cuma menemukan 1 sampah kecil berupa cottonbath bekas. Sekarang bisa bersih, menurut info yang kami dengar karena saat tahun 95-an, dibuat aturan ketat, bagi yang buang sampah sembarangan dikenakan denda 1000 bath dan jika tidak punya uang dihukum untuk memungut sampah.
Sekarang tiap senin, umumnya di semua area pedagang kaki lima tidak boleh jualan karena dilakukan pembersihan kota. Hari senin adalah hari lahirnya raja bumibol.
Keempat, taxi di Bangkok warna warni, ada pink, orange, hijau....hampir semua warna ada.
Kelima, ojek motor di bangkok menggunakan seragam rompi, di beberapa wilayah harga jaketnya saja 150.000 bath, tapi orang mau karena di daerah itu bisa mendapat 2500 bath/hari. Beberapa daerah lagi harga jaketnya lebih murah.
Keenam, tidak ada banci show di lampu merah dengan bawa-bawa kotak alat musik....adanya ladyboy di Cabaret show. Ladyboy disini sudah diterima keberadaannya, pemandangan anak sekolah bergaya ladyboy setengah jadi juga banyak.
Ketujuh, di Bangkok hal yang "miring-miring" itu legal..... lotere dijual legal di kios-kios pinggir jalan dan yang diloterekan antara lain pacuan kuda dan thai boxing.....bisnis "ajeb-ajeb" juga ok dan mereka dikenakan pajak oleh pemerintah.
......Yah point 1-3 bolehlah kita teladani.....tapi terutama point 7 jangan deh!
Di bangkok juga banyak patung gajah tapi semuanya dibuat putih. Gajah putih di thailand diperlakukan sakral sehingga jika ada yang menemukan gajah putih harus menyerahkannya pada raja. Saat ini gajah putih ada di Ciang Mai sebanyak 10 gajah putih.
Begitulah pemandangan di jalanan yang terekam dari balik kaca bus dan "siaran radio" dari para tour guide....
Tahun lalu, saat saya pergi ke Bangkok diajak AirAsia dan Thai Tourism (karena menang quiz), dari tim pariwisata mengatakan hotel termewah di Bangkok adalah Siam Kempinski..... dalam hati saya bilang "mau ahh nyoba, tapi....kalau bayar sendiri, bisa sih tapi sayang dan pastinya melanggar prinsip travelling nih (prinsip saya diatas backpacker tapi dibawah gaya premium travel), kecuali hotelnya lagi mabok ngasih diskon banyak"
.....tapi ngimpi boleh boleh ajalah..... Eh, beneran kesampaian....kali ini bisa mencoba nginap di Siam Kempinski. Tour guide kami dari Dwidaya Jakarta juga kegirangan bisa nginep disana.....
Aku juga telah membuktikan dengan mataku sendiri, apa yang dikatakan pihak Thai Tourism tahun lalu itu kepadaku kalau di hotel ini desain jendelanya unik....semua hadap kolam renang.
Karena apa....istana puteri letaknya di belakang hotel. Dulu istana ini ditinggali oleh ibu suri dan sekarang setelah ibu suri mangkat, istana ini ditinggali puteri.
Selama di Bangkok kami sempat mengunjungi beberapa tempat di bawah ini dan tak lupa makan durian montong di tengah rintik hujan di pagi hari. Perlu dicatat, orang Thai sukanya durian yang masih keras, beda dengan orang Indonesia yang suka duren yang lebih lembek, jadi katanya pedagang senang kalau ada orang Indonesia datang beli duren karena duren yang tidak laku dijual ke orang Thai, disukai oleh orang Indonesia.
Grand Palace
Grand Palace adalah obyek wisata utama di Thai.
Raja sekarang tidak tinggal disini, katanya karena sedih mengingat kakaknya yang di tembak oleh pengawal pribadi di Grand Palace.
Bangunan Grand Palace tampak bangunan dari masa ke masa karena bangunan di Grand Palace dibuat bertahap sejak 1782 pada masa Rama 1. Di kompeks seluas 218.000 m2 tidak hanya dibangun istana tapi juga sejumlah kantor pemerintahan dan emerald budha, tempat sembayang raja, disana ada patung budha dari giok dan masuk kesana kita harus tanpa alas kaki dan jalannya sambil jongkok.
Penjualan karcis di Grand Palace sehari bisa mencapai 3 juta bath dan dana ini masuk ke kerajaaan.
Ini katanya salah satu yang membuat Raja bumibol disebut raja terkaya menurut versi suatu majalah....raja juga memiliki sekitar 2/3 tanah di Bangkok, belum lagi bisnis raja seperti sahamnya di Bangkok Bank.
Note:
Disarankan jangan ambil jagung yang ditawarkan untuk dikasih makan ke burung-burung di depan Grand Palace karena ujung-ujungnya kita akan diminta bayar mahal.
Siam Niramit
Pertunjukan dimulai jam 20.00 malam sampai 21.30. Sebelum nonton pertunjukan, penonton diminta berdiri dan lagu kebangsaan Thai diputar.
Pertunjukannya berupa tarian tentang kebudayaan thai di beberapa wilayah thai, uniknya saat mereka menampilkan pertunjukan dengan mengubah panggung daratan menjadi sungai dan ada perahu yang jalan di sungai itu. Setelah itu ada hujan yang turun keatas sungai itu.
Keunikan lagi dibuat pertunjukan pertumbuhan padi dari kecil sampai besar.
Di area pertunjukan Siam Niramit, juga ada kampung thai yang menggambarkan kehidupan pedesaan thai dan kita bisa mencoba kue-kue tradisional yang dibuat disana.
Pada sore pk 17-20 sebelum pertujukan juga dibuka buffet restaurant dengan pilihan masakan yang banyak, terutama makanan Thai.
Gems Factory
Menjual batu permata, di thai ada 4 cabang. Gems sebagian sahammnya dimiliki putra mahkota. Harga barang disini hanya bisa ditawar sedikit...
Katanya tour thai mewajibkan kunjungan ke sana dan ada minimum time 30 menit kunjungan disana.
Tapi anehnya waktu saya pergi tahun lalu dengan "bos"nya pariwisata tidak diajak kesana, mungkin karena tidak sesuai tema waktu itu yang memperkenalkan shopping dari mall to mall + chatuchak bisa menggunakan BTS (sejenis monarail).
Madame Tussaud
http://www.madametussauds.com/bangkok/en/default.aspx
http://www.madametussauds.com/bangkok/en/default.aspx
Specialnya ada patung lilin Bung Karno yang terletak di paling depan. Patung yang lainnya adalah patung artis terkenal Tom Cruise, Nicole Kidman, Teresa Teng, Jackie Chan, Michael Jackson, patung olahragawan seperti David Beckman. Yang menarik foto-foto bangsawan, mulai dari foto raja dan ratu bumibol, patung ratu Inggris dan William&Kate, Lady Diana (tanpa Pangeran Charles), Mr&mrs Barack Obama, Mao Tje Tung, Aun Sanyuki, Presiden Korea. Tak lupa ada patung lilin engkong Einstein!
Kami juga berkesempatan merasakan enaknya thai massage di Health Land www.healthlandspa.com
Gaya pijatnya ditekan dan ditarik, bagi yang sering yoga dan strecting, dipijat gaya thai tidak masalah....bagi yang tidak biasa tidak masalah juga karena terapis telah terlatih, buktinya teman-teman serombongan yang tidak suka yoga dan strecting, tidak mengalami keluhan.
Kata-kata dalam bahasa thai yang perlu diingat saat pijat ada 2 dan jangan sampai tertukar....bao bao artinya pelan-pelan....nak nak artinya lebih keras.
Asiatique
www.asiatiquethailand.com
Selain shop ada pertunjukan kabaret juga, show ada yang jam 9 malam.
Disainnya dibuat seperti area Nanjing Road, Shanghai tapi skala kecil.
Asiatique adalah "Chatuchak modern" yang mulai dibuka sejak Mei 2012 dan disini buka terus, tidak seperti Chatuchak yang hanya weekend.
Pilihan jenis toko banyak tapi untuk beli produk fashion dengan gaya thai (maksudnya gaya desain thai versi modern bukan yang tradisional), menurut saya tetap unggul Platinum yang ada di area Pratunam...tapi aku berhasil beli 1 baju yang disainnya lumayan berseni dan penjaganya ladyboy.
Asiatique punya kelebihan bisa untuk tempat berleyeh-leyeh karena banyak restaurant dan cafe kecil, lokasinya yang di pinggir sungai chao praya jadi bagus juga untuk foto. Disana juga ada permainan bianglala.
Honey Shop
Pemerintah thai membudidayakan peternakan lebah di daerah segitiga emas opium, di bagian utara Thai dekat perbatasan, untuk mengalihkan pekerjaan petani opium menjadi peternakan lebah.
Ini merupakan usaha pemerintah untuk menghindari warganya yang mabok-mabokan dan jadi pecandu.
Selain mengarahkan usaha petani opim, pemerintah juga membuat aturan penjualan minuman keras yaitu dari jam 5 sore sampai 12 malam, kecuali di Pattaya, Phuket dan Hatyai. Penjualan rokok pun tidak dipajang di toko tapi hanya berupa tulisan.
Patut dihargai usaha pemerintah Thai ini dalam memperbaiki kualitas gaya hidup rakyatnya.
Di toko ini dijual honey, royal jelly, bee polen, balsam, es krim madu dan minuman madu.
.....Ada yang lucu saat kami kesana....ingat payung besar yang biasa dipakai untuk meja-meja makan....karena hujan, payung besar inilah yang menyambut kami turun dari bus saat menuju gedung.
Kunjungan ke toko madu katanya juga kunjungan wajib dari tour.....salut untuk pemerintah thai yang merancang cara-cara untuk meningkatkan usaha rakyatnya.
Tidak terasa 3 hari 2 malam kami lalui di Bangkok. Perjalanan pulang kami lancar, hanya sedikit disambut goncangan awan sebelum mendarat di Jakarta (berangkat dan pulang disambut goncangan awan....Jakarta tidak mau kalah, jadi kasih goncangan dengan awan tebal juga). Dari atas pesawat aku lihat lampu-lampu teratur dan ternyata itu adalah kapal-kapal laut yang sedang berjalan rapih di Teluk Jakarta......
Welcome back to our habitat at Jakarta, after a nice trip.
Bank Mandiri, thanks for this invitation....and Dwidaya Tour, thanks for your service!
Oleh Kumala Sukasari Budiyanto
Oleh Kumala Sukasari Budiyanto
wowww seruuu... ada foto aku disana hehehe... ceritanya lengkap banget mbak... kalo aku lupa bisa baca tulisan ini lagi deh...
BalasHapusbetul mba atika....
BalasHapusMantab.. sayangnya aku melewatkan engkong Einstein..
BalasHapusWah....ada blogger lg nih yg muncul di comment...ternyata di rombongan kmrin ada 3 blogger...jgn2 ada yg lain lg nih....
BalasHapus