Weekend di akhir bulan April 2025 itinerary utama nya mau lihat monyet Singapore, tapi beneran ngak sih ini monyet Singapore dan apa bagusnya, apa bedanya dengan topeng monyet nya kita...he..he...baca lebih lanjut yah...
Sabtu, 26 April 2025
Hari ini kami naik pesawat SQ jam 8 pagi, setelah tiba lanjut naik taxi ke Pullman Orchard dan beruntung kamar sudah siap jadi bisa early check in dan bisa rapih-rapih dulu sebelum jalan-jalan sampai malam.
Tujuan utama kami adalah Rainforest Wild Asia. Cara kesini naik MRT turun di Khatib, lalu pilih exit A dan cari halte Mandai Bus. Ongkos naik bis ini S$ 2.5/trip/orang.
Saat kami sampai di lokasi lagi hujan cukup deras, kami bisa masuk dan menyusuri area lokasi yang tertutup atap.
Saya kesini penasaran mau lihat 2 jenis monyet yang ada disini.
Pertama,
Francois' langur (nama ilmiahnya
Trachypithecus francoisi) di
The Karst adalah
spesies monyet yang hidup di
hutan tropis di wilayah
Tiongkok bagian selatan,
Vietnam, dan
Laos.
Ciri khasnya adalah bulu berwarna hitam dengan garis putih di sekitar pipi, membuat wajahnya tampak unik
Karst adalah habitat khas dari primata ini.
Singapore yang tidak punya Karst sengaja membuatnya dan jadilah Karst di tengah kota ini.
Kedua,
Red-shanked douc langur di The Canopy (nama ilmiah:
Pygathrix nemaeus) adalah
spesies monyet yang sangat cantik dan unik. Mereka hidup di hutan-hutan tropis di
Vietnam,
Laos, dan sebagian
Kamboja.
Monyet ini unik bulunya warna-warni...hi..hi..muka kuning, kaki nawah merah, buntut putih...asli loh bukan di cat. Sifatnya tenang dan tidak kepo. Di foto dan dikerumunin sampai dikejar-kejar pengunjung buat foto bagaikan artis, juga ok ok aja.

Jadi 2 jenis monyet yang saya cari ini bukan asli Singapore, tapi karena udah jadi "Penduduk Singapore", maka saya sebut mereka sebagai monyet Singapore...he..he..
Tak kalah menarik disini ada gua buatan, The Cavern dan di dalamnya ada resto yang recommended untuk dicoba dan foto-foto ok juga disini...
Saya coba foto bergaya foto annual report-nya ACA tapi di dalam gua he..he...
Ada banyak area di gua ini yang ok untuk spot foto.
Di Rainforest Wild Asia juga ada satwa lain seperti harimau. Btw, harimau nya kesepian jalan mondar mandir kagak jelas melulu he..he...
Satwa-satwa diletakkan di area bawah dan pengunjung melihatnya dari area atas, cukup aman karena sepanjang mata memandang tidak ada area yang bisa dilewati binatang-binatang itu untuk ke area pengunjung.
Selain itu ada juga area jalan tracking tapi kami tidak coba karena hujan jadi takut licin.
Kami cukup lama berkeliling dan makan di Rainforest Wild Asia ini, jadi setelah selesai kami balik ke area hotel dimana kami menginap, yaitu Orchard.
Kami lihat-lihat barang tapi tidak ada yang lagi kepingin dibeli. Jadinya kami melakukan "dosa" aja makan bakmi kesukaan kami malam-malam, mumpung area Foodcourt Takasimaya-nya ada tempat duduk. Inilah penampakan bakmi Teochiu Fishball Noodle yang enak banget.
Setelah kekeyangan kami jalan ke Pullman Orchard dan melihat poster kreatif, doggy girl yang lagi shopping...cocok banget di pasang disini.
Minggu, 27 April 2025
Hari ini acaranya cuma ke gereja dan setelah itu ke bandara.
Kami ikut kebaktian pertama jam 8.30 GBI Singapore di Grand Hyatt hotel. Kebaktian pertama tidak seramai kebaktian kedua tapi jauh lebih ramai dari kebaktian siang yang English Service.
Ada 2 point kotbah dari Ps Iwan yang paling berkesan:
Pertama...jangan berkata "ahh hidup mengalir aja", karena yang suka mengalir ikut arus cuma kotoran dan sampah (ha..ha..iya banget). Jadilah ikan yang bisa menerjang arus dan bahkan mencari makan di tengah arus. Jadi belajarlah berjalan di tengah arus dengan pimpinan Tuhan.
Kedua, mengajari anak atau orang lain harus dengan memperlihatkan pengalaman hidup bersama Tuhan, kalau kotbah AI juga bisa....he..he..iya aku pernah coba suruh AI kotbah, canggih juga isinya.
Selesai kebaktian, kami balik hotel dan sempat foto dengan boneka doggy maskot-nya Pullman Hotel di area cafe.
Lanjut kami naik taxi ke bandara dan baru tahu kalau disini yang bisa jadi supir taxi hanya penduduk. Permanent residence aja ngak bisa. Ada bagusnya sih biar penduduk bosa dapat kerjaan dan
Kami pulang naik pesawat SQ jam 12.45. Setiap lihat pesawat saya selalu takjub ama yang bisa ciptakan pesawat...sebegitu banyak orang dan barang bisa diangkut keatas awan....
Oleh, Kumala Sukasari Budiyanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.