Whoosh Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menarik hati saya untuk dicoba. Gimana rasanya gitu...sudah mencoba berbagai kereta cepat negara lain tapi belum mencoba kereta cepat negara sendiri.
Nah, tapi ini stasiun nya menurut saya serba nanggung. Mau ke kota Bandungnya, males naik kereta feeder dan di kota Bandung nya bakalan macet juga. Akhirnya setelah browsing di internet dan media sosial, saya menemukan Dusun Bambu (instagram @dusun_bambu) yang pernah saya kunjungi 9 tahun yang lalu tapi kali ini tampak sudah berbeda, lebih rapih dan yang menarik ada shuttle nya dari stasiun KCIC Padalarang dan free pula termasuk tiket masuknya.
Saya dan adik berangkat dari rumah jam 7 pagi untuk naik Whoosh yang jam 8.45. Kebiasaan berangkat kagak ngepas waktu jadi tiba kepagian deh. Untung ada lounge vip yang diperuntukkan untuk penumpang first class dan business class. Ruang tunggunya tidak terlalu besar tapi ok lah bisa minum dan makan snack gratis. Check in juga tidak usah antri, karena di check in oleh petugas lounge.
Kami berangkat naik Whoosh di cabin 1 first class. Sebelum masuk kabin kita berebutan foto di moncong kereta...he..he..untung di kereta 1 jadi dekat moncong jadi bisa lamaan foto nya.
Cabin first class nyaman dan cuma ada 9 tempat duduk. Dalam perjalanan diberikan 1 roti holland bakery, 1 jus buavita dan 1 air mineral botol kecil.
Whoosh kami berangkat tepat waktu dari stasiun Halim. Rasanya nyaman dan sangat stabil.
Setelah jalan beberapa menit kereta berlaju di kecepatan maksimal 350 km/jam....tapi sebentar banget lalu turun lagi, mau menunjukkan kemampuannya dan sampai diumumkan loh saat mau capai kecepatan maksimal.
Baru sebentaran saya nikmati perjalan...eiitsss sudah ada pengumuman kereta mau sampai di Padalarang.
Setibanya di Padalarang, sambil menunggu adik saya ke wc, saya abadikan keberangkatan whoosh dari stasiun Padalarang ke stasiun Tegal Luar.
Lalu kami bergegas ke bawah arah pintu keluar untuk mencari shuttle mini bus nya Dusun Bambu. Free shuttle ini baru mulai diadakan akhir Oktober yang lalu dan harus daftar dulu dengan menunjukkan (cukup di screenshoot halaman tiket, tidak usah barcode nya) tiket kereta Whoosh saat pendaftaran.
Perjalanan ke Dusun Bambu hampir 40 menit, lebih lama dari Whoosh yang cuma 25 menit dari stasiun Halim ke stasiun Padalarang.
Kami tiba di Dusun Bambu jam 10 pagi...target utama mau makan di resto Purbasari yang seperti cottage pribadi dan belakangnya menghadap danau. Tapi karena masih kenyang kami muter-muter dulu ke beberapa area.
Kami naik ke arah atas resto Lutung Kasarung. Disini kalau hanya mau lihat-lihat tanpa makan disini diperbolehkan. Dulu saya ingat pernah foto disini 9 tahun yang lalu.
Selanjutnya kami ke area playground dan Mini Zoo kasih makan domba dan kelinci.
Masuk kesini harus beli makanan buat para binatang. Beli satu paket makanan Rp 25 ribu, bisa masuk area 3 orang.Selanjutnya kami jalan-jalan ke area Taman Arimbi dan karena lagi ada renovasi kami hanya mengunjungi area depannya saja.
Jam 11 akhirnya kami makan di resto Purbasari. Kami pilih cottage dan ada minimum order after tax Rp 650 ribu.
Ini sebenarnya boleh untuk ber-4 tapi karena kami ber-2 yah jadi agak berasa.
Tapi ok lah namanya beli suasana dan shuttle sudah gratis juga. Makan disini dibatasi 1 jam.
Disini topiknya makan sambil foto-foto. Yah serasa lagi ngimpi punya rumah di pantai mutiara yang bisa disandarin kapal tapi ini lagi cottage ala pedesaan yang belakangnya bisa disandari sampan ha...ha..
Adik saya penasaran mau naik sampan tapi saya takut kecebur...dia ambil paket foto juga jadi dengan modal bayar sampan Rp 30 ribu/orang dan paket foto semua softcopy Rp 100 ribu, dia bergaya ala orang desa lagi naik sampan. Air di danau buatan ini bersih, banyak ikannya tapi tidak bau amis karena rutin diberikan sereh dan ternyata....dalam airnya cuma 80 cm, makanya cuek aja ngak pakai pelampung. Anak kecil aja pada main sendiri naik mobil-mobilan air.
Selanjutnya kami ke area Flora Indonesia yang berjualan tanaman, souvenir, snack. Disini juga banyak kios-kios ala food court.
Kami akan naik shuttle balik ke stasiun jam 3 sore dan jam 2 an kami siap-siap naik ke area bawah (ada seperti mobil golf yang antar dari area lobby utama ke area resto dan area yang lebih atas lagi).
Setibanya di area lobby utama hujan deras banget.....walah untung tadi pas jalan-jalan belum hujan.
Kami lanjut naik shuttle ke stasiun Padalarang. Saat perjalanan kami liat arah sebaliknya macet banget, ngak tahu kenapa....
He..he..kami datang kepagian. Jam 3.45 sudah sampai tapi kereta Whoosh masih jam 5.
Tapi biarin lah daripada ketinggalan kereta karena kan belum pengalaman juga dengan rute ini.
Kali ini kami naik business class, fasilitas sama persis dengan first class. Ada lounge, di check in kan oleh petugas juga.
Naik kereta whoosh dari Padalarang harus pindah ke peron 2 yang letaknya di seberang bangunan stasiun.
Tempat menunggu sudah ditandai mana yang gerbong 1 dst.
Cabin business class enak juga dan dapat roti holland, buavita dan air mineral juga. Dengar harga Rp 450 ribu dibanding economy kalau normal Rp 300 ribu, saya yang suka datang kepagian sehingga butuh lounge, milih business class.
Selama perjalanan Whoosh menunjukkan aksinya kembali 350 km/jam.
Selanjutnya seperti tadi saat berangkat, baru sebentar sudah sampai.
Sebelum pulang kami makan bakso dan beli lumpia....enak juga rasanya. Pas makan...walah nih sepatu yang sudah ngak dipakai lama (sepertinya terakhir dipakai sebelum pandemi) terasa aneh....walah mangap. Untung baru rusaknya sekarang....coba pas jalan-jalan bikin ribet deh....dan kalau pagi pas naik first class bikin malu deh ha...ha....
Kami pulang naik bluebird dan jalan agak macet jadilah memang perjalanan ke rumah vs perjalanan dari stasiun ke Dusun Bambu vs perjalan Whoosh....juara tercepat memang Whoosh!
Oleh Kumala sukasari Budiyanto