Sabtu, 19 Maret 2016

Pelesir ke Hong Kong, Shenzhen dan Macau - Part 2

Hari ke 4 - Shenzhen
Awalnya kami mau berangkat pagian tapi saya kebablasan bobo, wake up call saya angkat tapi saya tidur lagi, sampai dari kamar sebelah menelpon jam 7.30 saya baru terbangun...
Ha...ha...gawat, saya biasanya memang hoby bobo apalagi hari ini Sabtu, hari biasa saya bangun siang sesiang-siangnya. Biasanya saya pasang wake up call juga dua, satu lagi di hp dan taruhnya di meja rias jadi pasti harus bangun. Kali ini tidak....telat deh.
Namun untungnya semua jadwal berjalan lancar karena waktu proses visa on arrival cepat sekali, ngak sampai 30 menit, sehingga waktu yang kami cadangkan untuk proses voa bisa dikompensasi dengan jam saya kebablasan bobo. Padahal ada teman yang cerita beberapa tahun yang lalu prosesnya 3 jam. Setelah saya bandingkan, ternyata proses kerja mereka berubah, dulu 1 loket mengurus dari awal sd akhir proses, sekarang tidak, ada 1 loket untuk daftar dan serahkan paspor, 1 loket untuk bayar dan 1 loket untuk ambil paspor/visa.
Kami ke Shenzhen naik MTR dan untuk line ke Luohu, keretanya ada yang business class, harganya sekitar HK$70 an sekali jalan. Kami pulang pergi memilih kelas ini, nyaman keretanya.
Keluar kereta, kita ikuti petunjuk ke arah imigrasi keberangkatan Hong Kong, setelah itu memasuki area kedatangan imigrasi China. Sebelum ke imigrasi China, kita urus via on arrival dahulu, lokasinya satu lantai diatas imigrasi, naik dari tangga yang ada di sebelah kiri.
Setelah dapat visa on arrival, barulah memasuki imigrasi kedatangan China dan setelah itu kita melewati toko-toko makanan. Kami makan di rumah makan disini makan nasi goreng dan bakso.
Kami lanjut ke arah luar lalu mengambil jalan tangga turun ke arah metro. Kami membeli Shenzhen Tong, kartu transportasi Shenzhen.
Tidak membeli kartu ini juga harusnya bisa, beli per trip dan karcisnya berupa koin hitam.
Tempat wisata di Shenzhen yang terkenal adalah Window of The World, Splendid China Folk Village dan wisata belanja di Luohu. Ketiga tempat ini dilewati oleh metro line 1.
Kami mengambil rute yang pertama yang terjauh yaitu Window of The World yang berlokasi di Window of The World station exit J.
Disini kita bisa keliling dunia dalam sehari tapi kalau cuma hanya ada waktu 2 jam bagaimana yah.... Kami naik kereta, sehingga kami puas melihat semua area dari atas kereta dan setelah itu barulah saya memilih area mana yang dikunjungi. Saya memilij area Asia dan Eropa untul berfoto ria.
Window of The World memiliki sekitar 130 miniatur dari bangunan khas dari seluruh dunia dan terletak di area seluas 48 ha...kebayang kan kalau jalan kaki...makanya kami naik kereta dan hanya jalan ke arah miniatur Asia dan sebagian Eropa.
Skala miniatur Eifel tampak paling menonjol disini karena dibangun dengan skala 1:5, sedanglan miniatur lainnya bervariasi 1:1, 1:5 dan 1:15. Sebelum beranjak, kami makan kue duren dan teh panas di depan lokasi Window of The World...hhmm enak banget nih kue, tulisannya sih lisence dari Singapore.

Dari sini kita naik metro lagi arah baliknya dan turun di 1 station berikutnya untuk mengunjungi Splendid China Folk Village. Saya 15 tahun yang lalu pernah kesini dan juga nonton atraksi tarian khas budaya daerah China, kali ini hanya melihat-lihat saja.
Area Splendid of China lebih kecil dari Window of The World, 30 ha dengan miniatur great wall, summer palace dll ikon China dan juga ada rumah-rumah dimana kita bisa melihat budaya berbagai suku di China.
Lalu kami jalan balik ke arah HK dan mampir di Louhu, pertokoan yang mirip mangdu...atau mangdu yang mirip Louhu he...he... Tapi yang surprise sekarang sepi pengunjungnya, ngak berjubel seperti 15 tahun lalu saya kesana...mungkin ada pergeseran market, masyarakat China sekarang banyak yang makmur, kalau wisata ke Eropa dan Australia, saya banyak menjumpai turis China, mereka juga shopping nya kuat...jadi tebakan saya kelas barang yang disukai juga meningkat kelasnya, ditambah sekarang di Shenzhen ada 14 shopping mall dan tampaknya yang terbesar adalah mall Coco Park yang menjual barang bermerek....sayang tak sempat lihat.
Kalau di Luohu barang yang dijual barang kw dan yang pasti harus menawar saat belanja disini.
Di Luohu kami hanya main 1 jam an, setelah itu makan dan langsung beranjak ke arah stasiun Luohu. Seperti berangkatnya, kami melewati 2 imigrasi, kali ini imigrasi keberangkatan China dan imigrasi kedatangan HK. Imigrasi China masih menerapkan stempel tapi HK tidak tapi mereka memberikan kertas potongan kecil tanda kita masuk ke HK.
Sampai HK, sudah cukup malam tapi kami sempatkan minum teh hangat yang merupakan welcome drink dari hotel sambil kami mendengarkan live music. Jam 9 an barulah kami masuk kamar.

Hari ke 5 - HK
Acara hari ini yang merupakan malam terakhir kami liburan, kami jadwalkan jalan-jalan di wilayah HK, yaitu ke Ngong Ping dan Disneyland.
Di Ngong Ping yang menariknya naik kereta gantung dari Tung Chung station yang terhubung dengan MTR station dan juga Citygate outlet. Awalnya kami ragu mau naik kereta gantung karena ada teman yang takut ketinggian, tapi akhirnya kata sepakat kami tetap naik, beli pp pula karena lebih murah, sekali jalan HK$165 dan pp HK$185. Setengah perjalanan kami puas menikmati pemandangan kota HK dari atas termasuk pemandangan HK International Airport, setelah melewati area bukit kabut tebal jadi yang takut ketinggian bebas deh karena yang dilihat kabut. Perjalanan pulang juga berkabut. Win win jadinya kami yang lain sudah liat pemandangan dan yang takut ketinggian sebentar aja deg deg an nya. Naik cable car juga lebih cepat daripada naik bis, cable car 25 menit sedangkam bus bisa 2x lebih lama.
Di Ngong Ping kami main-main saja di Ngong Ping Village yang banyak pertokoan sampai area yang ada gapura. Kami tidak naik ke Big Budha karena kabut diatas sedang tebal dan kami agak malas juga karena di bawahnya Big Budha katanya tempat menaruh abu orang mati.
Kami sejam lebih disini lalu balik ke Tung Chung dan makan dan lihat-lihat toko di Citygate. Banyak toko yang promo disini, salah satunya Esprit tapi sayang baju yang saya suka ukurannya ngak ada, jadi saya ngak belanja apapun disini...hhmmm koper saya datang dan pulang ke Jakarta tetap 12 kg saja loh...makin sering jalan-jalan makin ogah belanja kecuali nemu yang menarik banget.
Kalau mau tahu...(kalau ngak, skip aja baca alinea berikutnya ha...ha...), trip kali ini saya cuma beli 2 sweater dengan motif unik dan promo pula, HK$50-75 per potong di toko Venetian, 1 dompet HK$180 di Luohu, 1 kaleng teh HK$100 di airport dan 60 gantungan kunci panda bahan plastik di The Peak (yang enteng...bagus yang besi sih, harga sama pula tapi sorry yah guys, ngak sanggup bawa berat-berat) untuk tim saya di kantor...ini bungkusnya saya suruh copotin semua ha...ha...biar tidak prrlu banyak ruang di koper.
Balik ke certia perjalanan...
Dari Tung Chung, kami naik MTR stop satu station di Sunny Bay, lalu naik MTR khusus ke Disneyland sekitar 5 menit perjalanan. Ngong Ping dan Disney letaknya sama-sama di Lantau Island, jadi trip kedua tempat ini bisa digabungkan.
Kereta khusus Disney dari Sunny Bay station unik, gerbongnya dihias ala mickey, jendela dan pegangan tangan berbentuk kepala si mickey. Patung-patung disney juga ada di dalam gerbong ini.
Saat tiba di Disney hujan lumayan deras disertai angin yang lumayan kencang dan terus berlanjut sampai malam jadi kami susah keliling-keliling, akibatnya kebanyakan nongkrong makan dan masuk toko yang tersebar di berbagai area.
Namun di akhir kunjungan kami berhasil nonton pertunjukan kembang api yang spektakuler, bermodal dan berseni. Ngak rugi deh bayar tiket seharga HK$527 termasuk 1x makan di foodcourt mereka...awalnya terasa mahal apalagi pas suiasana hujan, parade jam 3 siang juga terlewat, tapi pas lihat kembang api yang paling pas ditonton di area main street usa, okelah bayar segitu, modal mereka juga besar. Acara kembang api diadakan jam 20.45.
Jadwal kembang api dan parade saya ragu apa tiap hari atau bagaimana karena saat menulis artikel saya lihat ada parade jam 7 malam, mungkin juga saat saya kesana ngak ada karena hujan.

Hari ke 6 - Hong Kong
Hari ini hari trip terakhir kami dan kami masih punya waktu setengah hari. Pertama-tama kami mengunjungi Garden of The Stars...bukan Avenue of The Stars yah...karena di lokasi tempat Avenue of The Stars yang di pinggir sungai sedang ada pembangunan gedung, jadi dipindahkan ke seberangnya dan jadi ngak menarik karena latar berfoto jadi taman dan gedung, hanya patung shooting foto yang kalau ambil gambarnya pas bisa tampak dengan latar sungai seperti saat di lokasi lama.
Dari sini, awalnya kami mau ke HK Historical Museum naik bus a21, bus sepi karena sudah mau stasiun terakhir. Saya yang ngal tahu kalau naik bus di HK itu KALAU TIDAK ADA YANG PENCET BEL DAN DI HALTE KOSONG, SUPIR BABLAS NGAK STOP DI HALTE ITU. Hah....bablas deh dan turun di Hung Hom. Kemarin-lemarin naik bus ramai jadi ada yang pencet bel dan yang tadi pagi supirnya baik nanya turun mana karena dia lihat orang asing.
Sebenarnya ada niat balik ke tempat tujuan naik bis ini di rute sebaliknya tapi ragu coba-coba. Kami pikir naik taxi lebih ok tapi tukang taxi ngak ngerti bahasa dan ada juga yang ngak mau diajak ke daerah Kowloon, sepertinya mereka ngak bisa ke wilayah ini karena license.
Untunglah saya lihat lambang MTR...naik ini aja deh, kita ke arah east tsim tsa sui lalu jalan lumayan panjang ke stasiun tsim sa shui. Kami sempat keluar stasiun melihat toko sekitar yang merupakan ujungnya Nathan Road. Kami sempat mau jalan kaki santai aja ke hotel yang juga di jalan Nathan Road tapi karena dilihat agak jauh kami naik MTR saja dan cuma stop 1 station.
Sampai di hotel kami langsung pesan taxi ke airport. Kami awalnya mau naik bus a21 seperti saat datang tapi karena halte keberangkatan agak jauh dan koper dua teman kami udah bengkak jadi milih naik taxi....hhmmm tapi muat berempat kagak yah....tas medium yang udah bengkak ada 2, tas medium yang belum bengkak (di-expand) 1 dan siiumut tas cabin saya yang bertahan baik dalam berat dan ukuran....kami tebak bisa dan benar bisa karena kami sudah pernah liat dan waktu lihat mentertawai itu taxi tapi sekarang kami sendiri akhirnya seperti itu....bagasi mobil jadi dibiarkan terbuka dan diikat tali khusus yang memang sudah ready terpasang...tukang taxi disini ahli dan mengerti kebutuhan he...he....jadilah 3 tas di bagasi belakang dengan gaya aneh dan tas kecil di bangku depan yang memang juga disiapkan untuk bisa taruh tas kecil.
Sampai di airport kami check in bagasi lalu menukarkan Octopus Card, lumayan depositnya balik uang hanya kena fee sedikit kalau ngak salah HK$9.
Setelah itu kami makan di resto yang agak keren di bandara,
lalu siap-siap menuju gate yang judul nomornya bikin grogi ada yang 5xx...ada 500 gate kah....ngak sih cuma nama aja yang start dari kode 5....he..he...
Kami kembali ke Jakarta juga naik Garuda, setelah 4 jam terbang mendaratlah di Jakarta.

Oleh, Kumala Sukasari Budiyanto

Pelesir ke Hong Kong, Shenzhen dan Macau - Part 1

Wisata kali ini saya memilih Hong Kong ( HK) dan dua kota di dekatnya yaitu Macau dan Shenzen. Alasan memilih wisata ke HK karena saya belum sempat keliling setiap sudut kota ini, 15 tahun lalu saya pernah ke kota ini juga Macau dan Shenzhen tapi hanya sebentar dan belum sempat mencoba transportasi umumnya. Perkembangan kota Shenzhen saat ini juga membuat saya penasaran mengunjunginya kembali.
Kali ini, saya pergi berempat dengan adik saya dan dua rekan aya Eva dan Mery. Kami naik pesawat Garuda yang tiketnya saat kami beli sedang promo, pp Rp 4.5 juta. Awalnya teman saya ajak ikut tour, saya bilang ogah ahhh....ke benua lain aja saya banyak yang jalan sendiri....ini cuma HK dan sekitarnya...saya mau bebas, ngak mau diajak ke toko-toko, BT banget kalau disuruh nungguin orang belanja di tempat belanja yang saya ngak suka dan tunggu-tungguan pula karena ada yang lupa diri, belum lagi kalau dirayu-rayu disuruh belanja, terus saya kan hobby nyoba kendaraan umum negara lain...mana bisa kalau ikut tour.

Hari ke 1 - Hong Kong
Kami terbang 4 jam an dari Jakarta dan mendarat di HK International Airport yang terletak di pulau Chep Lap Hok. Wilayah Hong Kong terdiri dari beberapa pulau, Chep Lap Hok, Lantau, Hong Kong dan Kowloon. Bepergian antar pulau-pulau ini tidak harus jalan air, rute jalan darat melalui jembatan dan jalan di bawah laut dengan MTR yang lebih banyak digunakan oleh penduduk lokal.
Setelah tiba di bandara dan melewati imigrasi yang sudah tidak memberikan stempel di paspor (hanya diberikan print out kertas super kecil), kami mencari counter yang menjual tiket transportasi dan kami memilih Octopus Card dengan harga deposit hk$50 yang bisa di redeem setelah kita gunakan.
Dari airport, kami memilih naik bus A21 karena hotel kami, Novotel Nathan Road terletak persis di depan stop no 10 bis ini. Bis dua tingkat lini dilengkapi rak untuk menaruh koper yang dilengkapi kamera yang bisa kita awasi dari tingkat dua bis.
Kami tiba sudah cukup sore dan jadwal hari ini hanya makan malam dan melihat Symphony of The Light.
Kami dinner di Chai Fok, restauran di samping hotel yang biasa digunakan untuk pesta. Makannya enak dan harga kurang lebih mirip dengan restaurant Duck King di Jakarta.
Setelah kenyang, kami naik bus no 1a dan turun di halte HK Cultural, lalu kami jalan ke arah Clock Tower.

Disinilah kami menikmati Symphony of the Light, atraksi lampu dan musik dari jam 8 malam sampai 8.15. Atraksinya cukup menghibur namun atraksinya tidak secanggih atraksi di Marina Bay Sands, Singapore.

Hari ke 2 - Macau
Kami berangkat dari HK ke Macau dengan kapal fery dan hanya membawa tas kecil, koper kami tinggal di hotel HK. Perjalanan kapal fery selama 1 jam diiringi hujan lebat saat di 30 menit terakhir, jadilah kapal kami bergoncang-goncang cukup keras.
Setelah tiba di terminal kami minum teh/ kopi dan bakpao di lantai 3 terminal untuk melepaskan rasa yang tidak enak sehabis tergoncang-goncang di kapal fery.
Setelah fresh kami menuju pintu keluar dan di seberang terminal tampak deretan shuttle bus dari casino-casino yang ada di kota ini. Kami menyeberang kesana melalui subway (jalan bawah tanah).
Kota yang penuh dengan kasino ini sangat men-support fasilitas kendaraan bagi pengunjung kota ini. Bus umum seingat saya tidak saya lihat sama sekali, adanya bus-bus gratis yang disediakan kasino dan taxi. Bus-bus yang disediakan kasino ini gratis dan umumnya tidak mengecek apa kira hanya berkunjung atau juga menginap disana. Bus ini beroperasi sampai tengah malam tapi mulai beroperasinya tidak pagi-pagi sekali, baru mulai jam 9 pagi...maklum kan disini kebanyakan orang yang bergadang bukan yang hobby bangun pagi.
Perjalanan kami ke City of Dream (CoD) yang terletak di daerah Cotai Strip melalui jembatan yang cantik yang menghubungkan pulau Makau dan Cotai. Kota ini dibandingkan saat kunjungan saya 15 tahun yang lalu tampak jauh lebih rapih, modern dan masyarakatnya tampak lebih sejahtera.
Setelah kurang lebih 20 menit perjalanan, tibalah kami di CoD yang kompleks hotel dan casino CoD yang terletak diseberang Venetian. Di lobby utama terpampang akuarium tiga dimensi yang menampilkan putri duyung yang sexy, kamipun langsung berfoto bersamanya.
CoD lokasinya cukup luas dan mewah. Ada 3 hotel disini, salah satunya Hard Rock Hotel dimana kami menginap...hotelnya bagus, kamar besar dan cukup mewah dengan fasilitas mini bar berisi wine dan bir yang berkelas...hhmmm karena nih kamar isinya banyak barang mahal, deposit diminta banyak HK$2000 per kamar ha...ha... Harga kamar kami tergolong murah untuk kelas hotel bintang 5, hanya HK$1000 ditambah breakfast HK$155. Hotel di Macau yang nyaman memang mahal, jadi kali ini kami sekalian nyobain hotel mewah dengan harga promo deh ha...ha...
Kami tiba jam 11 siang, pengunjung sepi banget, toko-toko di CoD hanya tampak penjaganya di tengah-tengah barang-barang mewah yang dijualnya, lorong pertokoan sepi, hanya kami aja yang lagi jalan, di tempat casino juga keliatan sepi....hhmmm, pada tobat ngak judi kali yah? hhmmm...kagak lah yah...jam segitu belum jamnya deh, ntar malam coba kita lihat pasti ramai.
Setelah check in yang kebetulan dapat lebih awal, kami naik shuttle bus CoD ke Largo do Senado. Semua shuttle bus CoD dengan berbagai tempat tujuan tertata rapih di basement. Setelah menunggu tidak sampai 5 menit tibalah shuttle bus yang kami tunggu, shuttle yang berhenti di hotel Sitra yang tidak jauh dari Largo do Senado.
Di Largo do Senado, pemandangan yang bagusnya bangunan bergaya portugis dan lantainya bermotif unik dan fotogenik. Di lokasi ini banyak terdapat berbagai macam toko, mulai dari toko kue egg tart, aneka makanan chinese food sampai Mcdonald. Toko baju dan souvenir juga banyak di lokasi ini.
Jalan lebih ke dalam kita akan menemui Ruin of St Paul. Gereja portugis abad ke 17 yang runtuh dan tersisa hanya bagian dinding depannya
Untuk menjaga kestabilan bangunan, di bagian belakang di pasang tiang-tiang besi dan di bagian belakang ini juga terdapat beberapa kuburan yang dilapisi kaca dan rumputnya dihias.
Setelah puas main disini, kami makan egg tart yang legit dan mie bakso yang rada aneh rasanya, lalu balik ke depan hotel Sitra untuk naik shuttle bus ke CoD.
Sampai di CoD kami jalan ke arah Venetian lalu menyeberangi jalan. Venetian desainnya cantik ala kota Venesia dilengkapi dengan kanal buatan dan juga langit buatan. Disini selain ke Casino, kita bisa juga belanja, makan atau keliling kanal ditemani pendayung bergaya ala Venesia. Disini pengunjungnya tampak lengang.
Kami disini sampai jam 7 malam, lalu menyeberang kembali ke CoD disambut rintik hujan dan hembusan angin yang cukup dingin.
Memasuki area CoD suasana lebih lengang lagi dari di Venetian....saya sampai bingung, ini ngapain yah mewah-mewah tapi sepi. Kami jalan-jalan keliling melewati toko-toko lalu makan bubur di restaurant yang cukup berkelas, karyawannya cukup banyak dan areanya luas, tapi yang makan saat itu hanya kami dan 1 kelompok tamu lagi...gile, apa ngak rugi yah....
Kami nongkrong sejam lebih disini, lalu jam 9 malam barulah kami jalan balik ke arah hotel. Hhhmm, kali ini suasana berbeda, orang banyak berlalu lalang dan casino tampak banyak pengunjungnya. Oalah berarti yang judi itu ngak dimana-mana yang enakan sambil begadang. Jadilah kami berbeda, orang-orang berkeliaran, kami malah masuk kamar he..he...

Hari ke 3 - Hong Kong
Kami menuju terminal kapal fery Macau dengan naik taxi karena shuttle baru beroperasi jam 9, sedangkan kapal kami jam 9.30. Disini memang areanya orang bergadang, shuttle nya start tidak terlalu pagi, pengunjung yang menikmati breakfast juga masih sepi saat kami breakfast jam 7 an.
Perjalanan kapal fery kali ini tidak banyak guncangan karena cuaca cerah. Sesampainya di terminal HK kami naik MTR naik ke arah hotel.
Kami check in, lalu bergegas menuju stasiun Central. Di exit K, kami menemui guide dari www.klook.com. Membeli karcis via klook selain suka ada promo juga karcisnya termasuk fasilitas antrian khusus saat naik ke The Peak dan mereka punya akses jalan khusus dari stasiun Central ke lower station The Peak jadi jalan kakinya ngak jauh dari station Central. Kami beli paket The Peak Tram pp plus Sky Terrace dan priority pass untuk naik Tram saat berangkat. Untuk baliknya tidak tersedia priority pass, jadilah kami harus antri panjang ditemami udara yang dingin.
Walau sudah di lajur cepat, antriannya cukup lama juga. Kami menunggu sekitar 15 menit untuk naik tram tercuram di dunia ini. Pemandangan paling ok selama perjalanan adalah sensasi curamnya jalan yang dilalui, sedangkan pemandangan kota HK paling ok dari Sky Terrace yang berlokasi di lantai 7.
Di The Peak cukup ramai dan tampak banyak wisatawan mancanegara. Toko souvenir dan kios makanan juga banyak di sini, namun untuk toilet aneh sekali di sini hanya ada di lantai bawah saja yang ada Madame Tussaud, itupun toilet wanitanya cuma 3 kamar...heran sih kenapa mereka tidak siapkan banyak.
Di lantai agak atas ada area yang menghubungkan dengan satu gedung lainnya yang tampak ada kios-kios makanan dan juga Tricky Eye foto dan untuk toilet ada atau tidak di gedung yang ini saya belum periksa.
Pemandangan di The Peak makin indah di malam hari, lampu-lampu gedung di HK tampak semarak sekali, namun perlu perjuangan bertahan di teras terbukanya, saat itu dingin dan anginnya lumayan kencang.
Di The Peak untuk melihat pemandangan kota ada di dua lantai. Satu di lantai yang agak tengah dan ini gratis, kemudian di Sky Terrace yang perlu beli karcis. Kami beli paket The Peak Tram pp plus Sky Terrace dan priority pass untuk naik Tram saat berangkat. Untuk baliknya tidak tersedia priority pass, jadilah kami harus antri panjang ditemami udara yang dingin..
Dari lower terminal The Peak kami naik taxi, sebab jika naik MTR jalan cukup jauh karena tidak ada guide Klook yang punya akses masuk gerbang satu gedung itu seperti saat berangkat dan naik bus perlu jalan sedikit tapi rutenya bukan "jalan babi" jadi daripada nyasar mending naik taxi.
Apa maksudnya "jalan babi"? Ini istilah kami kalau perjalanan balik melalui jalan yang persis sama dengan jalan saat berangkat, itu seperti gayanya babi yang selalu jalan balik sesuai jalan semula.
Nah, tapi nih saat naik taxi dari The Peak yang berlokasi di pulau HK ke hotel kami di pulau Kowloon, mahalnya ajugileee, HK$ 270. Padahal di argo tertulis HK$135 plus tol HK$50, nah kata driver nya ada plus plus lagi...ngak jelas apaan...dari hotel ke Kowloon ke airport yang letaknya lebih jauh dan beda pulau juga harga hanya HK$ 260 an...aneh kan...setelah saya baca-baca artikel, saya makin yakin ini dikerjain deh. Dituruninnya juga diseberang hotel, ada subway sih dan jadi bisa langsung lihat area Temple Street. Kami sempat melonggok sebentar tapi langsung jalan ke arah hotel, niatnya mau makan di Choi Fok lagi tapi ngak bisa karena sedang ada pesta.

.....bersambung ke bagian 2