Sabtu, 28 Agustus 2010

Seri Wanita Cantik pada Zaman Mesir Kuno - Nefertiti




Nefertiti adalah permaisuri yang kecantikannya sebanding dengan Cleopatra. Berbeda dengan Cleopatra yang jumawa, Nefretiti jauh lebih rendah hati.


Nefertiti (kecantikan telah datang) adalah Permaisuri Agung (atau istri utama) dari Fir'aun/Pharaoh Amenhotep IV (kemudian bergelar Akhenaten), dan merupakan ibu mertua dan mungkin ibu tiri dari Pharaoh Tutankhamun. Ia juga kemungkinan memerintah kerajaan dalam waktu singkat dengan nama Neferneferuaten-Nefertiti (berarti, Aten memancarkan sinarnya karena Kecantikan telah datang) setelah suaminya meninggal dan sebelum bertahtanya Tutankhamun. Namanya diterjemahkan "wanita yang cantik (atau sempurna) telah datang ". Sebagian namanya juga berarti manik-manik emas yang terjulur panjang, disebut nefer, yang ia sering tergambarkan memakainya. Ia terkenal dengan patung dada-nya, yang sekarang berada di Museum Altes Berlin. Patung ini merupakan karya yang banyak ditiru. Dibuat oleh pematung bernama Thutmose, dan ditemukan di peninggalan tempat ia bekerja. Patung ini menjadi contoh bahwa pada zaman Mesir kuno sudah ada pemahaman proporsi wajah realistik.

Sumber gambar : dari berbagai artikel di internet.

Seri Wanita Cantik pada Zaman Mesir Kuno - Cleopatra
















Cleopatra VII Philopator (Yunani: Κλεοπάτρα Φιλοπάτωρ; Januari 69 SM12 Agustus 30 SM adalah ratu Mesir kuno, anggota terakhir dinasti Ptolemeus. Walaupun banyak ratu Mesir lain yang menggunakan namanya, dialah yang dikenal dengan nama Cleopatra, dan semua pendahulunya yang bernama sama hampir dilupakan orang.
Ia adalah penguasa Mesir bersama ayahnya Ptolemeus XII, saudara laki-laki sekaligus suaminya: Ptolemeus XIII dan Ptolemeus XIV, dan akhirnya anaknya Caesarion. Cleopatra berhasil mengatasi kudeta yang dirancang oleh pendukung saudara laki-lakinya dengan bersekutu dengan Julius Caesar dan dilanjutkan Mark Antony. Cleopatra memiliki 1 anak dari Julius Caesar dan 3 anak dari Mark Antony (dua diantaranya adalah kembar).
Cleopatra bunuh diri sewaktu Augustus (Octavianus) naik tahta dan menyerang Mesir, dengan cara memasukkan tangannya sendiri kedalam keranjang penuh ular berbisa ( Asp / sejenis Cobra asal Afrika Utara). Kisah hidupnya sering didramatisasikan dalam berbagai bentuk karya, termasuk "Antony and Cleopatra" dari William Shakespeare dan beberapa film modern.


Sumber gambar : dari berbagai artikel di internet.