Senin, 14 Juli 2014

Bagaimana AirAsia Mengubah Hidupku?

Inilah jawabannya, ada 6 point:
(1) Jadi lebih sering jalan-jalan.
(2) Menjadi "penganut" gaya jalan-jalan mandiri (tidak menggunakan travel agent).
(3) Lalu karena jalan-jalan mandiri, maka saya selalu mencari info daerah tujuan selengkap-lengkapnya sebelum berangkat.... dan setelah pulang jalan-jalan, saya yang juga hobi menulis, merasa sayang info perjalanan yang saya kumpulkan dipendam sendiri, maka ditulislah di blog, sehingga blog saya yang awalnya untuk artikel rambut dan kecantikan, berubah menjadi blog yang penuh artikel jalan-jalan...dan nama blog saya ini menjadi tidak cocok he...he...
(4) Efek berikutnya yang menyenangkan saya adalah beberapa artikel saya dimuat di majalah....baru sedikit sih...akan 2 artikel di majalah Mytrip dan 3 artikel di majalah Audiolifestyle.
(5) Mengunjungi daerah dan negara lain membuka wawasan saya tentang budaya dan perilaku penduduk di daerah dan negara lain.
(6) Saya dijuluki "tukang jalan-jalan" dan "sering dapat tiket murah" oleh teman-teman...dan ada juga yang berkomentar "cuti di kantormu setahun diberikan berapa hari, enak sekali sering jalan-jalan?"

Enam point diatas adalah ringkasannya, mau tahu cerita lengkapnya?
Silahkan lanjut membaca tulisan di bawah ini...

AirAsia Indonesia sudah beroperasi sejak 10 tahun yang lalu dan saya mulai melirik promo-promo AirAsia pada tahun 2012, tahun dimana hasrat saya ingin melihat dunia mulai menggebu-gebu...jadilah keinginan saya itu cocok sekali dengan penerbangan AirAsia yang sering promo.
Setiap ada promo, pasti jam 4 subuh saya bangun dan langsung mencari tiket yang cocok dengan menggunakan smartphone. Beruntung travelmate saya, yang adik saya sendiri selalu pasrah diajak kemana saja, jadi saya bisa dengan cepat mengambil keputusan untuk membeli tiket yang cocok...kalau menunggu diskusi pastilah tiket promo yang diincar sudah diambil orang.
Sayapun rela membeli tiket promo beberapa bulan dimuka dan bahkan setahun dimuka...cukup gila kedengarannya, tapi saya hitung dengan bunga deposito dan keuntungan jika uang diputar di investasi lain, masih menguntungkan, jadi saya belilah tiket itu...walau kadang menyisahkan rasa dag dig dug jika tiketnya untuk pergi ke negara yang perlu visa...tiket promo itu tidak bisa dikembalikan, hanya bisa ganti tanggal dan ada biayanya juga, tapi syukur, sampai saat ini visa saya selalu lolos.

Karena sering dapat tiket promo, beberapa teman sering heran...sebab, beberapa dari mereka merasa susah mendapatkannya.
Untuk mendapatkan tiket promonya AirAsia memang perlu sedikit strategi...saya tulis/kasih tahu tidak yah....nambah-nambahin lawan bersaing nih kalau saya tulis he...he...

Hhmmm....dengan pertimbangan saya sudah sering dapat tiket promo bahkan kursi gratis, saya kasih tahu deh..., biar makin banyak yang bisa ikut merasakan.
Pertama, jam strategis web AirAsia lancar biasanya jam 4-5 pagi di hari. Kedua, belilah di hari pertama promo, kalau hari berikutnya jumlah tiket promonya berkurang. Ketiga, mendaftar sebagai member bigshot karena ada priority booking satu hari dimuka. Kempat, follow twitter dan facebook AirAsia sehingga dapat info kalau ada promo dan dapat bocoran rutenya sehingga saat booking bisa langsung mengambil keputusan. Kelima, cari tahu kapan hari libur, sehingga kita bisa memilih berwisata di hari yang ada hari liburnya termasuk sabtu, minggu, dan dipadukan dengan hari dimana AirAsia banyak memberikan promo yaitu low season, weekday, umumnya keberangkatan Selasa dan Rabu...cara ini yang membuat saya irit cuti. Keenam, mulai menabung dari sekarang, jadi saat ada promo kita sudah punya uang.

Pada tahun 2012-2013, saya menggunakan penerbangan AirAsia hanya untuk perjalanan dekat dan masih dalam satu benua antara lain Bali, Yogyakarta, Kuala Lumpur, Singapore dan Bangkok, tapi awal tahun 2014 ini saya sudah mulai menggunakan untuk perjalanan antar benua dan perjalanan jauh, yaitu ke Perth, Australia pada awal tahun ini dan Jepang di akhir tahun ini...yah, itu semua karena harga tiket AirAsia yang menggoda alias murah meriah, kondisi pesawat dan pelayanannya juga ok.
Jadi kesimpulannya, jalan-jalan saya selama ini banyak didukung oleh tiket promo AirAsia (sekitar 75% dari perjalanan saya yang menggunakan pesawat), sampai kadang tidak enak hati, belinya pas promo melulu...ikut lomba ini juga artinya ngarep dapat tiket gratis plus akomodasi dan uang saku pula he..he... Jadi, sebagai kompensasinya saya sering menulis di artikel blog kalau pada trip tersebut saya menggunakan penerbangan AirAsia....dan di artikel majalah yang ada diminta referensi penerbangan, pastilah nama AirAsia saya tulis.
Terima kasih, yah, AirAsia...

Lalu karena sudah beli tiket sendiri maka pastilah jalan-jalannya tidak ikut tour yang diadakan oleh travel agent di kota di mana saya tinggal. Sayapun mulai memberanikan diri untuk jalan-jalan secara mandiri dengan menggunakan kendaraan umum selama di lokasi wisata, awalnya takut-takut, tapi jadi ketagihan...tapi saya masih beraninya di daerah yang dapat dijangkau dengan kendaraan umum yang memadai dan kondisi wilayahnya nyaman dan aman, jika tidak maka saya akan memilih mengikuti city tour , misalnya saat ke Pinnacles (area pasir kuning dengan penuh batuan berbentuk unik) dan Lancelin (area padang pasir putih yang membentuk gunung-gunung kecil) yang terletak sekitar 200-an km dari kota Perth, Australia, dimana tidak ada kendaraan umum maka saya ikut city tour.
Selama jalan-jalan dengan gaya ini, saya lebih mendapatkan kesempatan berinteraksi dengan masyarakat lokal sehingga memperkaya wawasan dengan melihat hal-hal positif yang dapat ditiru dari kebiasaan suatu daerah atau negara, misalnya budaya antri di Singapore, budaya antri plus dengan wajah sabar di Perth, pengendara di Bangkok yang tidak pernah membunyikan klakson saat "berebutan" di jalan yang macet, dan pramuniaga di Bali khususnya di Mall Discovery yang sudah dapat berbicara mandarin, mereka sudah bersiap diri menyambut wisatawan dari China yang sudah mulai banyak berwisata ke Bali.

Merasa sayang pengalaman perjalanan-perjalanan saya ini disimpan sendiri maka saya jadi selalu menulisnya di blog saya ini, selain untuk berbagi informasi juga sebagai diary buat saya pribadi yang dapat dikenang sampai tua nanti dan syukur ada beberapa artikel yang juga bisa "bertengger" di majalah.

Demikianlah cerita tentang bagaimana AirAsia memberikan nuansa dalam hidupku, sekali lagi terima kasih dan selamat ulang tahun yang ke 10 untuk Airasia Indonesia, semoga semakin sukses dan semakin banyak orang yang dapat terbang bersamamu...

Oleh Kumala Sukasari Budiyanto

Artikel ini diikutsertakan pada lomba blog dalam rangka ulang tahun AirAsia Indonesia ke 10. Info lomba dapat dilihat di blog-nya mba Trinity yang menjadi juri dalam lomba ini http://naked-traveler.com/2014/07/01/adv-kompetisi-blog-air-asia-berhadiah-ke-nepal-gratis/