Berliburan ke kota yang memiliki istana dengan luas terbesar di dunia tentulah akan memberikan kesan tersendiri.
Pada artikel ini akan dibahas tentang liburan di Beijing, ibukota negara China yang terletak di utara China dan memiliki banyak peninggalan sejarah masa kekaisaran. Di Beijing terdapat istana Forbidden City yang merupakan istana terluas di dunia dan Great Wall yang termasuk dalam keajaiban dunia.
Menuju Beijing, kita bisa memilih beberapa pesawat, direct flight seperti Garuda (lama penerbangan 7 jam) dan non direct flight seperti Airasia via Kuala Lumpur. Jika kita sebelumnya mendarat dengan pesawat di kota Shanghai, maka untuk menuju Beijing kita bisa mencoba menggunakan CRH (China Railway Highspeed) dengan waktu tempuh 4 jam 50 menit dengan kecepatan kereta maksimal 302 km/jam.
Untuk berkeliling kota di Beijing terdapat subway, terdapat 10 line subway, line 1 adalah line yang paling ramai. Beberapa tempat wisata bisa dikunjungi dengan subway seperti Tiananmen & Forbidden City, namun beberapa tempat wisatanya tidak bisa menggunakan subway seperti Great Wall, Summer Palace dan Ming Tombs, jadi untuk berwisata ke tempat ini kita bisa memilih ikut bus group tour sehingga selain transportasi lebih terjamin, kita juga dapat memperoleh informasi tentang sejarah tempat yang kita kunjungi dan jika menggunakan group tour kita juga bisa berkenalan dengan wisatawan dari negara lain. Tour dapat dipesan via internet sebelum keberangkatan, antara lain via www.tour-beijing.com (Group tour via perusahaan ini, paket sudah termasuk penjemputan dan pengantaran dari/ke bandara atau stasion kereta).
Kota Beijing sangat besar dan jarak antar tempat wisata historisnya lumayan jauh, jadi menyediakan waktu berlibur disana perlu cukup banyak, saya mengalokasikan 4 hari penuh dengan mengunjungi tempat-tempat wisata berikut ini.
Bermimpi tinggal di Istana Forbidden City
Kota terlarang (Forbidden City) terletak di belakang Tiannanmen Square. Tidak ada kesan menyeramkan sama sekali di Tiannanmen Square, padahal dulu saat perang menjadi tempat pembantaian.
Forbidden City sekarang menjadi Palace Museum adalah istana yang digunakan pada masa kekasairan Ming dan kekaisaran Qing (kekaisaran terakhir), yang dibangun pada 1406-1420 di masa kekaisaran Ming saat kaisar Yongle memerintah.
Areanya sangat luas sekali 720,000 m2, terdapat 980 bangunan dengan 9.999 kamar. Selain bangunan bersejarah, disini juga terdapat koleksi barang bersejarah, namun untuk beberapa koleksi barang bersejarah yang dulu ada di Forbidden City, sekarang banyak berada di Taipei National Museum karena barang-barang tersebut dibawa Presiden Chiang Kai Sek saat perang.
Harga karcis masuk RMB 60 dan jika masuk ke beberapa scenic area seperti koleksi jam dan sembilan dragon dikenakan RMB 10.
Di Palace Museum area belakang arah pintu keluar terdapat beberapa pohon yang tekstur batangnya unik.
Di area Palace Museum ini banyak terdapat toko sovenir dengan harga yang wajar, toko ini dikelola pihak Palace Museum, juga terdapat beberapa restaurant kecil untuk beristirahat sejenak, lalu untuk penggemar foto, di dekat tengah Palace Museum ada penyewaan baju khas kerajaan pada masa itu seharga RMB 30 yang dapat dipakai untuk berfoto di area Palace Museum sekitar tempat penyewaan baju.
Website www.dpm.org.cn
Alamat 44 Xing Fu Da Jie, Chongwen District Beijing
Mao Mausoleum
Tidak jauh dari Tiananmen Square dan pintu masuk Palace Museum, terdapat Mao Mausoleum yaitu tempat dimana kita bisa melihat jasat mantan Presiden China Mao Tje Tung yang pada masa pemerintahannya terbitlah Red Book yang ditulisnya, Long March, Tentara Pelajar.
Letaknya di pegunungan bebatuan, tidak terbayang bagaimana mereka membangunnya di masa lampau karena areanya tampak sulit dilalui.
Jika menunjungi Great Wall area Badaling tersedia cable car dengan membayar RMB 80, jadi tidak perlu terlalu lelah menanjak Great Wall yang bentuk anak tangganya tidak rata dan beberapa bukan anak tangga tapi jalanan menanjak yang lumayan tinggi dengan pegangan besi yang dipasang disampingnya sebagai pegangan bagi pejalan kaki.
Pembangunan Great Wall awalnya terpisah-pisah sejak abad 7 sebelum masehi dan baru digabungkan pada 220–206 BC pada masa kaisar Qin Shi Huang.
Temple bundar ini letaknya tidak jauh dari kota. Bentuk dan desainnya menarik, bundar di dominasi warna merah dan biru, dulu disinilah sang Kaisar berdoa. Tidak terlalu banyak yang bisa dilihat disini tapi bagus sekali untuk di foto karena keunikan desain dan berkesan bisa mengunjungi temple yang setahun sekali didatangi Kaisar untuk berdoa pada masa Kekaisaran Ming dan Qing.
Bersantai di Summer Palace ala Ibu Suri
Disini dulu tempat untuk ibu suri tinggal selama musim panas karena disini suasananya lebih adem saat musim panas karena adanya danau.
Walaupun disebut palace tapi disini hanya ada bangunan-bangunan kecil yang tidak seperti palace. Beberapa orang menyebutnya palace tanpa palace.
Satu hal lagi yang menarik, disinilah satu-satunya danau di Beijing, yaitu Kunming Lake dan bahkan di Beijing tidak ada pantai.
Penduduk lokal menyebut danau di Summer Palace sebagai laut kecil karena hanya inilah yang mereka miliki.
Air di kota Beijing memang langka, apalagi saat ini, air di Beijing diperoleh dari daerah lain karena air tanah di Beijing sudah sedikit.
Di tempat ini juga terdapat beberapa batuan unik berukuran cukup besar yang diambil dari dasar danau pada masa kekaisaran.
Berziarah ke makan kaisar Ming di Ming Dynasty Tombs
Adalah kuburan dari 13 kaisar pada masa kekaisaran Ming. Lokasinya di pegunungan, kurang lebih 50 km dari kota.
Hanya ada 3 tombs yang terbuka untuk publik yaitu Chang Ling, Ding Ling dan Zhou Ling.
Chang Ling adalah yang terbesar, disini adalah tomb dari Kaisar Yongle (1402-1424) yang terkenal karena pada masanya dipindahkan ibukota dari Nanjing ke Beijing sampai sekarang dan pada masanya juga dibangun Forbidden City dan Temple of Heaven.
Jasad Kaisar Yongle dimakamkan di dalam bukit dan di depan bukit dibuat bangunan seperti menara yang ibaratnya sebagai batu nisan, selain itu juga dibangun musium kecil di depannya.
Lama Temple
Yonghe Temple atau lebih terkenal dengan sebutan Lama Temple adalah Temple tertua di Beijing, dibangun pada tahun 1694 pada masa kekaisaran Qin.
Disini adalah temple agama Budha Tibetan, bikhu nya memakai baju merah, berbeda dengan aliran Budha yang banyak kita lihat di Indonesia yang memakai baju kuning.
Di Lama Temple terdapat 5 main hall, yaitu the Hall of the Heavenly Kings (Tian Wang Dian or Devaraja Hall), the Hall of Harmony and Peace (Yonghegong), the Hall of Everlasting Protection (Yongyoudian), the Hall of the Wheel of the Law (Falundian), dan the Pavilion of Ten Thousand Happinesses (Wanfuge).
Di Pavilion of Ten Thousand Happiness terdapat patung Maitreya Budha (Smiling Budha) yang tinggi sekali 18 meter diatas tanah dan 8 meter terpendam di dalam tanah yang dibuat dari satu batang pohon besar White Sandalwood.
Website www.yonghegong.cn
Jam buka 9.00-16.30 (Apr-Oct), 9.00-4.00 (Nov-Mar)
Keduanya dibangun dalam rangka olimpiade yang diadakan beberapa tahun yang lalu.
Dalam rangka olympiade tersebut, pemerintah China selain membangun stadion dan water cube, juga membangun kota kecil di area tersebut untuk memudahkan aktivitas selama olympiade karena jarak ke kota jauh dari lokasi tersebut. Di area tersebut dibangun kota kecil yang terdapat hotel, restaurant dan tentunya toko penjual barang-barang khas China seperti tea dan pearl.
Hutong
Adalah sebuah gang di kota lama Beijing, tidak jauh berbeda dengan gang-gang di Indonesia tapi ada hal menarik dari mengikuti Hutong tour.
Pertama kita bisa melihat keseharian masyarakat lokal dengan menggunakan kendaraan sejenis becak, makan di rumah mereka, tentunya dengan diorganisir oleh perusahaan tour kecil di hutong tersebut.
Kedua mengetahui sejarah beberapa rumah kuno di hutong.
Panda House
Di Beijing Zoo terdapat Panda House tempat binatang khas China berada. Waktu saya berkunjung pada pagi hari hanya melihat ada 3 panda sedang makan. Jika ingin melihat panda beraktifitas harus pada pagi hari saat mereka makan karena setelah makan mereka lebih banyak tidur. Jika ingin melihat panda dalam jumlah banyak adanya di Chengdu.
Website www.beijingzoo.com
Jam buka 7.30-18.00
Kungfu Show di Red Theatre
Atraksi Kungfunya seru, banyak adegan-adengan berbahaya seperti kepala dipukul, tidur diatas pisau, lalu ada action dicampur dengan acrobat.
Setelah show selesai kita bisa foto dengan pemain inti di atas stage maupun diluar stage. Untuk berfoto dengan pemain inti, kita dikenakan biaya CNY 20 atau gratis kalau sudah membeli souvenir.
Website www.gfcq.net
Waktu pertunjukan 17.15 dan 19.30
Waktu pertunjukan 17.15 dan 19.30
Opera Show
Di Beijing masih ada teater opera yang dikemas secara international, yaitu di Liyuan theatre di Qianmen Hotel.
Walaupun waktu pertunjukan hanya 1 jam tapi cukup memberikan gambaran tentang opera Beijing dan kita tidak perlu kuatir akan bahasanya karena arti dalam bahasa inggrisnya ditampilkan di layar.
Website www.qianmenhotel.com
Alamat Qianmen Hotel, 175, Yong An Road, Xuan wu District, Beijing
Waktu pertunjukan 19.00
Wisata Belanja
Kita bisa meluangkan sisa waktu di malam hari atau bahkan menambah waktu liburan 1 hari untuk mengunjungi tempat-tempat belanja seperti Wangfuqing, Qianmen Street dan Silk Market (namanya silk tapi ini hanya nama, di tempat ini dijual aneka barang bukan silk saja).
Jika kita join group tour, ditengah perjalanan akan diselipkan untuk mengunjungi satu sampai dua toko yang direferensikan oleh pemerintah China dan letaknya searah dengan tempat wisata yaitu toko sutera, jade, pearl, china medicine dan tea house. Buat saya cukup menarik diajak ke tempat ini karena barang yang dijual berkualitas dan kita diceritakan proses membuatnya, tapi jika tidak disuka dibawa ke tempat ini maka kita bisa memilih private tour dengan skedul yang kita susun sendiri dan tentunya akan dikenakan biaya lebih besar.
Notes about Beijing
· Di Beijing sedang populer menterjermahkan nama dengan huruf latin menjadi nama mandarin, jadi ejaan dalam huruf latin dicari yang sama dengan huruf mandarin yang ejaannya sama. Banyak toko-toko souvenir menjual kartu nama-nama barat cukup umum dan diterjemahkan dalam huruf mandarin yang lafalnya sama. Seperti Julia dicari yang lafalnya sama menjadi 朱莉娅(dibaca Zhūlìyà), 朱 artinya beruntung (warna merah), 莉 artinya bunga, 娅 artinya gadis. Selain souvenir nama yang diterjemahkan ada juga souvenir stempel nama dari jade seharga RMB 200, tapi ini stempel ini hanya untuk nama mandarin.
· Menyeberang di jalanan Beijing tidak semuanya ada lampu lalu lintas untuk penyebrangan, hanya zebra cross. Katanya tidak perlu takut menyeberang, pengemudi akan hati-hati karena kalau menabrak orang pengemudi yang disuruh menanggung....tetapi sebaiknya jangan nekat karena saya lihat banyak pengemudi yang agak serobotan.
· Rumah kuno di Beijing baik rumah penduduk maupun palace dan temple, bagian bawah pintunya memiliki ciri khas yaitu ada papan penghalang jadi kalau mau masuk rumah harus melangkahi papan tersebut. Tujuannya selain menghalagi air masuk juga menghalagi setan masuk karena menurut mereka setan yang jalannya melompat-lompat susah masuk jika di pintu ada papan yang menghalangi. Konon ukuran tinggi papan di bawah pintu menggambarkan tinggi rendahnya jabatan atau derajat seseorang.
· Pemesanan tiket CRH (China Railway Highspeed) bisa dilakukan di loket station kereta (Beijing South Station jika naik dari Beijing dan Shanghai Hongqiou jika naik dari Shanghai) atau membeli via travel lokal. Penjualan via internet hanya bisa dilakukan warga lokal karena pemesanan membutuhkan transfer dana dari rekening bank lokal.
· Mengunjungi China kita warga Indonesia perlu membuat visa, kecuali kota Hong Kong dan Macau bebas visa.
· Waktu di Beijing lebih cepat 1 jam dari Indonesia.
· Jika kita menggunakan tour dimana tour akan menjemput dan mengantar kita kembali ke hotel maka hotel yang dipilih sebaiknya yang dekat dengan lokasi belanja sehingga bisa memanfaatkan sisa waktu untuk belanja, seperti di daerah Wangfuqing. Di Beijing juga terdapat hotel murah di hutong, harganya murah tapi jika tinggal disini dan menggunakan tour maka kita akan dijemput di depan hutong sehingga kita harus siap di depan hutong.
· Di bulan apa sebaiknya kita pergi, tergantung kita suka suasana dingin atau panas. Di musim dingin di Beijing bersalju, jadi bagi yang tidak kuat dingin sebaiknya pergi di minggu ke dua Mei karena sudah mulai panas dan belum termasuk high season, jika minggu pertama Mei disana sedang liburan Labor Day di tanggal 1 Mei.
Ditulis oleh, Kumala Sukasari Budiyanto