Ngaraketkeun Duduluran adalah
tema outing tim Corporate Finance Division ACA tanggal 21 Juni 2014, yang artinya
mendekatkan persaudaraan. Tema sengaja dibuat dalam bahasa sunda karena outing
kali ini kami jalan-jalan ke daerah sunda, tepatnya ke Bandung dan Lembang.
Persiapan kami cukup singkat
hanya kurang lebih 2 minggu. Saat menentukan tempat tujuan wisata awalnya kami
bingung karena di Bandung dan Lembang banyak sekali tempat wisatanya, mulai
wisata sejarah, wisata keluarga, wisata belanja sampai wisata yang berbau horor
pun ada.
Yah... dalam hidup ini kita
banyak dihadapkan pada banyak pilihan, termasuk dalam hal jalan-jalan
he...he... (hhmmm.....jadi ingat syair lagu Sikapi Uang dengan Bijak-nya OJK , "Banyak tawaran untuk masa depan.....kenali dulu sebelum memutuskan.....").
Kami memilih 3 tempat wisata
saja, Dusun Bambu, Rumah Stroberi dan wisata belanja di jalan Riau.
Tipe bis yang digunakan juga
pilihan. Kami memilih menyewa bis Bigbird terdiri dari 2 bis kecil kapasitas 25
bangku dan 1 elf kapasitas 10 bangku...kami memilih bis kecil supaya lebih
lincah saat di Bandung yang jalanannya terkenal macet dan tidak lebar.
Kami berencana berkumpul jam
6 pagi di kantor, slipi dan berangkat jam 6.15 tapi kenyataannya kami berangkat
jam 6.30 karena ada 6 orang yang terlambat (kalau datang lebih dari jam 6.30
mereka dijamin akan ditinggal)...namun walau ada yang terlambat, kami masih diberi
kesempatan tiba di tempat tujuan tidak terlalu lewat dari skedul...mungkin doa
mereka yang telat dikabulkan, karena kalau sampai acara kebersamaannya di bis
alias macet parah, pasti mereka di "demo" oleh 53 peserta lain yang
sudah datang lebih pagi.
Supir bis kami memilih jalan
yang tepat, setelah keluar tol Cipularang, kami lewat ke Baros (bukan jalan
Pasteur yang terkenal macet) lalu kami melewati beberapa belokan dan sampailah
di jalan Kolenel Masturi dimana Dusun Bambu berada...tapi kalau saya diminta
mengulang jalan sendiri lewat sini, saya beneran kagak ingat deh he...he...
Tiga rekan kami yang membawa
mobil sendiri yang berangkatnya kurang pagi dan lewat jalan Pasteur terkena
macet parah dan akhirnya sulit untuk ngumpul dengan rombongan kami.
Dusun Bambu
Kampung Cijanggel, Desa
Kertawangi. Jl Kolenel Masturi km 11
Karcis masuk : Rp 10 ribu per
orang, kendaraan bus Rp 30 ribu
Rombongan bis kami tiba di Dusun Bambu jam 10.15 pagi dengan disambut udara yang adem dan segar di tengah-tengah suasana perkampungan sunda...pematang sawah lengkap dengan gubuk kecilnya menyambut pandangan mata saat kami turun dari bis, benar-benar serasa masuk ke pedesaan.
Lalu kita dibawa naik mobil
hias yang disediakan pengelola ke area dalam dimana terdapat area makan. Ada tempat makan yang unik bentuknya seperti sarang burung di atas panggung menyerupai jembatan skybridge-nya Garden by The Bay, Singapore.
Sesuai namanya Dusun Bambu, maka di area ini banyak pohon bambu. Di dekat pojok area Lutung Kasarung ada deretan pohon bambu yang manis untuk berfoto.Selain restaurant yang berbentuk sarang burung yang bernama Lutung Kasarung, disini juga ada Pasar Khatulistiwa yaitu tempat makan dan belanja seperti food court. Di tempat ini kita bisa membeli beraneka makanan, seperti empek-empek, bakmi, aneka kue sampai makanan kering.
Harga makanannya agak mahal
seperti harga makanan di mall Jakarta, tapi untuk membeli suasana, harga
tersebut masih wajar.
Kami tidak makan bersama
disini, jadi hanya foto-foto dan beberapa orang membeli jajanan.
Di dekat lokasi ini juga ada
restaurant Purbasari bergaya lesehan yang berupa gazebo di pinggir danau dan di
danau ini kita bisa mencoba naik sampan.
Tak kalah menarik, di Dusun Bambu ada
balon udara, tapi selama kami disana, kami tidak melihat ada yang
naik...mungkin pada takut, sama seperti kami he...he...
Kami tidak lama di tempat ini
hanya sekitar 1.5 jam, lalu lanjut ke Rumah Stroberi. Dalam perjalanan keluar
Dusun Bambu kami diiringi hujan rintik-rintik karena itu kami tidak sempat foto
bersama lagi dan kami lihat begitu banyak mobil yang hendak masuk...jadi benar kata rekan
kami, kalau mau ke Dusun Bambu harus pagi sampainya, setidaknya jam 10 pagi
karena jam makan siang ramai sekali.
Rumah Stroberi
Cigugur Girang 145,
Parongpong
Jalanan ke tempat ini lumayan kecil...untung kami memilih menggunakan bis kecil.
Letak tempat ini di arah The
Peak, ada papan petunjuknya tapi memang agak sulit menemukan tempatnya, namun
kami beruntung karena supir bis kami pernah ke tempat ini.
Disini kami makan siang dan
memetik stroberi.
Makanan disini enak dan
murah. Kami memilih menu yang paket ber-4 hanya Rp 120.000 berupa nasi, ayam,
tahu, tempe mendoan, lalap dan kerupuk. Kami memesan paket ini ditambah gurame
goreng seharga Rp 65.000 per ekor yang cukup untuk ber 4.
Beberapa dari kami juga
memesan jus stroberi yang harganya Rp 22.000 per gelas, rasanya segar tapi asam
banget kalau tidak diberi gula dan susu.
Disini juga dijual selai
stroberi (ada 2 macam, kasar yang masih ada potongan stroberi dan halus yang
sudah tercampur rata), sirup dan dodol stroberi....saya membeli selainya, enak
juga rasanya...
Setelah kami kenyang makan,
acara dilanjutkan memetik stroberi di tengah hujan...kok bisa....bisa karena
diatas kebon stroberi ada terpal.
Pohon stroberi ternyata kecil
dan ditanamnya di pot-pot yang kecil....bener-bener imut deh pohonnya...buahnya
dalam 1 pohon hanya tampak 1-3 yang berbuah...entah sudah habis diambil orang
atau mungkin belum musim berbuah.
Kami sejak awal sudah memesan
paket dengan memetik stroberi, bayar Rp 4.000 per orang dan dapat memetik
stroberi sampai 100 gram, selebihnya akan diminta membayar Rp 6.000 per 100
gramnya.
Namun karena hujan makin
lebat, sebagian dari kami tidak melakukan aktivitas ini...jadi stroberi yang
kami ambil kurang banyak deh...
Di lokasi ini kami sampai jam
2.30 sore lalu lanjut ke tempat berikutnya yang untuk beberapa orang dari kami
adalah acara klimaks yang dinanti-nantikan...
Wisata Belanja di Factory
Outlet Jalan Riau
Di Bandung banyak sekali
lokasi Factory Outlet (FO) dan saat membuat itinerary, kami kembali dihadapkan
pada pilihan mau FO di daerah mana?
Dengan pertimbangan memilih
tempat yang selain ada banyak FO juga makanan, maka kami pilih jalan RE
Martadinata yang lebih terkenal dengan sebutan jalan Riau.
Disini antara lain ada FO The
Secret, Heritage, The Submit...saya hanya sempat membeli 1 blus dan 1 sweeter
di The Secret yang harganya cukup murah Rp 100 ribuan...semoga dipakainya masih
keliatan keren he...he...
Penjual makanan juga banyak
di jalan Riau ini, ada batagor, mie kocok bandung, es duren dan kami
juga melihat ada mobil box yang menjual makanan oleh-oleh khas Bandung.
Namun untuk urusan oleh-oleh
makanan, rombongan amat sangat penasaran belanja di tokonya...
Maka sebelum pulang kami
mampir ke Kartika Sari yang di jalan H. Akbar (Kebon Kawung) no 4-8 (di Bandung mereka ada
beberapa toko)...tempatnya masuk jalanan kecil tapi pembelinya ramai banget dan
belanjanya juga buayakk banget...laris manis topiknya.
Setelah puas belanja, kami
bergegas pulang ke Jakarta pada 6.30 sore...meleset 1.5 jam dari jadwal.
Di bis, hampir semua dari
kami tertidur, kecapean jalan ditambah paginya yang kurang tidur karena kami
ngumpul jam 6 pagi, jadi dari rumah ada yang jam 5 kurang.
Perjalanan balik ke Jakarta
lumayan macet di daerah cawang arah kuningan karena imbas dari ditutupnya jalan Sudirman dan Thamrin untuk acara Jakarta Night
Festival dalam rangka HUT Jakarta....agak salah tanggal nih kami perginya
he...he...tapi kagak apa-apa deh yang penting happy. Kami tiba di kantor, slipi
jam 10.30 malam...sampai rumah...jam 11.30 an malam deh karena hari itu
benar-benar macet dimana-mana.
Jadi rombongan bis kami ini
lolos dari macetnya Bandung (karena supir bis kami bisa memilih jalan yang
tidak macet parah) tapi tidak lolos dari parahnya macetnya di
Jakarta....hu..hu..hu.... Walaupun macet, we still love you, Jakarta...selamat
Ulang Tahun dan semoga ada perubahan yang lebih baik...
Demikianlah cerita one day trip kami ke Bandung dan Lembang. Semoga kami mendapat kesempatan untuk outing bersama lagi.
(Foto bersama diatas tidak full team. Rencana foto bersama saat pulang gagal karena hujan...jadi outing kali ini kami tidak ada foto bersama yang full team)
Teks oleh Kumala Sukasari Budiyanto
Foto hasil jepretan dari 3R (Rizal, Rizky,
Ririn), Kumala, Ilham, Shierly, Vesselia