Akhirnya cita-cita melihat
negara yang bahasanya dipakai di seluruh dunia tercapai, walau sebenarnya saya
jadwalkan tahun depan, bukan sekarang...saya ubah rute, seharusnya ke Jepang
tapi karena ada dengar prediksi gempa besar jadilah saya berubah haluan.
Persiapan ke UK jadinya cukup
mendadak hanya 2 bulan...yah saya biasanya bisa persiapan 6 bulan
dimuka...maklum, pemburu tiket promo.
Proses visa cukup lama
hampir 4 minggu karena prosesnya di Bangkok dan katanya sedang ramai.
Lho kok ke Bangkok?
Ya, karena proses visa untuk
Indonesia, Laos, Vietnam dan Thai, disatukan di Bangkok...haiya kenapa mereka
tidak pilih di negara kita saja yah disatukannya...sedih deh kalah sama Thai
he...he...
Kalau mau cepat sebenarnya
bisa yaitu 1 minggu tapi membayar tambahan Rp 2.1 juta lagi diluar biaya
visanya USD 142 (ini biaya visa dengan masa berlaku 6 bulan, kalau 1 dan 2
tahun ada tapi harganya lebih mahal), selain itu ada syaratnya yaitu dalam 2
tahun terakhir memiliki visa Australia, Schengen atau UK.
Saya sebenarnya masih
memiliki visa Australia yang masih berlaku multiple 2 thn an lagi tapi yah itu
saya sayang uangnya, jadilah saya pasrah menunggu proses normal.
Walau lama, ada yang saya sukai saat proses visa UK yaitu Vfs yang merupakan kantor perwakilan yang menerima
pengurusan visa buka jam 7 pagi jadi saya tidak perlu cuti saat mengajukan visa plus scan dan foto, begitu juga saat mengambil visa. Saya lakukan
pagi...sebelum jam 7 pagi saya sudah nongkrong ditengah masih sepinya Mall
Kuningan City dimana Vfs berada.
Setelah menunggu hampir 4
minggu, visa saya tertempel di paspor. Yes, dapat multiple.
Lalu saatnya booking tiket
pesawat, akhirnya pilihan terbaik dan nyaman adalah kombinansi Jetstar dan SQ.
Tiket fly through SQ dari Jakarta
ke London sebenarnya ada tapi yang jamnya ok, mahal banget.
Jadilah saya naik Jetstar
dahulu ke Singapore jam setengah sembilan malam dan sampai Singapore hampir jam
12 malam dan pesawat SQ ke London jam 9 pagi.
Saya awalnya ragu, bolehkan SQ
early check in termasuk bagasinya, jadinya saya tidak book jauh-jauh hari di Ambassador Transit Hotel yang berlokasi di dalam Changi Airport, setelah area pemeriksaan imigrasi.
Untunglah ternyata SQ bisa
early check in 48 jam sebelumnya dan counter hampir buka setiap saat (kalau
tidak salah hanya tutup jam 2-4 pagi saja) dan beruntung pula hotel transitnya
masih tersisa walau di terminal 1 (bukan di terminal 3 tempat pesawat saya akan boarding)
dan harus nunggu 1 jam sebelum bisa masuk kamar.
Saat naik inter terminal train dari Terminal
1 ke 3, saya ketemu pilot dan co pilot, mereka aneh, saat
saya naik sudah ada, saat saya turun masih juga kagak bergerak dari
kursinya...jadi mereka mau ngapain bolak balik naik kereta inter terminal
ini...apa numpang duduk sambil nunggu teman-temannya naik kereta
ini...he..he..gelap.
Beruntung sempat istirahat di
hotel transit ini, jadi badan seger untuk menempuh perjalanan pesawat selama 14
jam.
Jumat, 31 Oktober 2014
Perjalanan Singapore ke
London
Seumur hidup, baru kali ini
saya naik SQ. Saya sebelumnya sering kepengin naik SQ kalau lihat pesawat ini
sedang parkir di bandara...eh kesampaian juga, naik yang susun dua pula,
pesawat yang besar banget, A380.
Saat boarding saya lihat
pilot yang masuk ada 3 orang, mungkin karena perjalanan jauh jadi pilotnya 3
sehingga dapat gantian istirahat.
Ke 3 pilot nya badannya
langsing cenderung kurus tapi bawanya pesawat segede gaban...dua lantai
kapasitas 500 an orang.
Ada pemandangan seru juga
lihat petugas yang membersihkan pesawat...banyak bener...ada kali 20 orang yang
keroyokan membersihkan pesawat besar ini.
Tibalah di panggil boarding
dan saya masih mikir ntar ngapain aja yah selama 14 jam di pesawat?
Ternyata acaranya hanya makan
3 kali, tidur dan nonton...tak terasa ternyata...he..he..he...
Setibanya di Heatrow Airport,
saya agak terkejut juga melihat banyak orang India disana, mulai dari pekerja,
petugas imigrasi sampai yang berkunjung ke London...saingannya orang China nih
dimana-mana ada he...he...
Setelah selesai urusan
imigrasi yang antrinya lumayan lama (fyi, seperti di Ausie kalau satu
sekeluarga dapat maju berbarengan saat pemeriksaan imigrasi), saya lanjut jalan
menuju underground Picaldy Line.
Di station ini saya membeli
kartu Olyster dengan harga kartu GBP 5 (dapat refund jika kartu dikembalikan)
dan credit GBP 25.
Ada yang unik saat saya
membayar di loket penjual kartu ini (mereka juga jual kartu lainnya), saya
mengira lubang untuk menaruh uang akan terbuka atau digeser masuk otomatis
karena lubangnya sedikit....tapi ternyata hanya ditutup karton plastik biru
tebal ha...ha...
Kaget berikutnya saat naik underground,
ternyata disini sudah cukup tua baik kereta maupun ekskalator dan lantai
station-nya Picaldy Line ini. Mungkin karena underground di London yang pertama
di dunia, sudah dari abad 18 dan station ini ramai jadi sulit untuk melakukan
renovasi yang menyeluruh.
Bagaimana tube dan station
lainnya, apa lebih bagus, kita lihat saja komen saya berikutnya.
Naik tube dari dan ke
Heathrow padahal tidak cocok, tapi terpaksa juga soalnya transportasi lainnya mahal.
Jadilah saya mengakali naik tube ke King Cross Station dan naik taxilah dari
sana karena di King Cross station ada lift dan ekskalator. Kalau station tube
yang disamping hotel hanya ada tangga dan harus berganti tube kalau dari bandara Heathrow (kalau baliknya rasanya saya terpaksa bayar mahal saja
deh...hu..hu..hu).
Saat naik taxi, saya bingung
bagasi dimana, menengok ke belakang kok kagak ada yah...ternyata mereka tidak
ada bagasi jadi taruh tas sekalian di ruang penumpang yang luas. Naik taxi ini
cukup untuk 4 orang duduk hadap-hadapan tapi tidak akan cukup jika semuanya
membawa bagasi besar.
Jika kita mendarat di Heathrow, mungkin memilih hotel sebaiknya di Paddington dimana kereta heathrow
express berhenti atau kalau tetap mau naik tube pilih yang ada lift dan
ekskalatornya serta jangan yang ganti-ganti tube.
Perlu diperhatikan station
tube disini tidak semuanya ada lift dan ekskalator.
Sabtu 1 November 2014
Saya lupa mengecek web tfl.gov.uk untuk info station mana saja yang sedang tidak beroperasi di sabtu dan minggu karena sedang ada maintenance,
jadi harus mikir di tempat untuk ubah jalur. Acara ke Tower of London saya
ganti dengan ke St Paul tapi karena sudah kesorean saya tidak bisa masuk ke dalam gereja ini kecuali
mau ikut acara, jadilah saya cuma melihat bagian luar dan cafe serta toko
disana.
Big Ben, Parliament House,
London Eye
Big Ben adalah jam gadang-nya
London yang terkenal, semua orang yang ke London pasti ingin foto di tempat
ini. Big Ben bersebelahan dan sepertinya malah menjadi satu dengan Parlement
House. Kalau mau masuk kesana bisa tapi harus book jauh-jauh hari.
Disebrang Big Ben ada London Eye yang dihubungkan dengan jembatan Westminster.
Inilah atraksi yang
dinanti-nantikan banyak wisatawan...banyak bener yang nonton, sampai polisi
berkuda banyak yang berjaga.
Di bulan November sampai
akhir winter, acara ini tidak berlangsung tidak tiap hari, hanya di tanggal
ganjil atau genap (kali ini di tanggal ganjil), jadi make sure untuk lihat web-nya Buckingham Palace.
Saya datang jam 11 dan acara
dimulai jam 11.30, jadilah saya tidak nonton dari depan gerbang istana yang
sudah penuh sesak, jadi nonton di seberangnya.
Di lokasi tempat saya berdiri
bisa melihat tentara yang masuk dan keluar ke istana saja tapi prosesi
penggantian tidak keliatan.
Kalau diperhatikan tentara
yang main musik tidak setinggi yang berbaris di belakangnya yang sepertinya itu
adalah tentara pengawal ratu.
Selama saya nonton, saya
sempat bingung dengan gaya sang komandan yang memimpin pasukan keluar dari
istana.... Saat beberapa mereka keluar beberapa meter dari istana pasukan
disuruh berhenti... Aihh mau ngapain yah... Kagak tahunya ganti aturan, "sekarang
jalan cepat!" begitu perintahnya. Ahhh, kirain mau ngapain he...he... Dan
jalannya pasukan beneran cepat banget deh.
Di acara ini selain bisa melihat
para tentara pengawal ratu, kita juga bisa melihat kuda-kuda yang
gagah...tinggi, bulunya mengkilap...high class banget deh tuh kuda, beda dengan
kuda nya delman hi..hi..hi..
King Cross Station
Hari ini saya kesini karena
mau menukar tiket Virgin Train ke Edinburg yang sudah saya beli online. Sebenarnya di
hari keberangkatan bisa saja menukarnya tapi karena saya kuatir maka saya
kesana sekalian mau lihat Platform 9 3/4 nya Harry Porter...itu Platform waktu
si Harry berangkat ke Hogwarts, sekolah sihirnya. Tapi sayang lagi penuh antrian foto
nya, jadi saya belum foto dulu deh.
Menukar tiket beneran
canggih, kita diminta masukkan kartu kredit (kalau kagak bawa tidak mungkin
bisa, dan sudah diingatkan dari awal jika tidak bawa artinya membeli ulang) yang
dipakai untuk membeli online lalu masukan kode reservasi, maka keluarlah 9
lembar tiket kecil-kecil....banyak amat yah, saya sampai bertanya ke
petugas...ya itu tiket utk 2 org PP jd 2 lembar untuk berangkat, 2 lembar untuk
pulang, jadi 4 dan karena 2 orang jadi 8, lalu satunya hanya seperti lembaran
pemesanan saja.
Lalu kenapa 1 trip ada 2
lembar yah? Kita lihat prakteknya nanti di hari senin yah.
Station ini nampak modern dan merupakan station yang link dengan national rail dan underground, disertai berbagai fasilitas termasuk kamar mandi dan penitipan bagasi.
Untuk menggunakan fasilitas toilet disini dikenakan biaya 30 pence dan jika tidak punya uang kecil dapat menukarkannya di mesin dekat pintu masuk toilet.
St Paul
Ini gereja bener-benar besar,
kokoh dan megah.
Aliran gereja ini mirip
khatolik tapi mereka bukan anggota khatolik Roma tapi independen sendiri yaitu
Church of England dan kepala gereja adalah Ratu.
Belanja Air Mineral di Tesco
Di samping hotel dimana saya
menginap, Ibis London City, ada minimarket Tesco, disini bayarnya pakai mesin.
Jadi kita scan barcode sendiri, masukkan uang (bank notes maupun koin, bayar dengan credit card juga bisa) ke mesin, kembalian uang akan
keluar otomatis dari mesin dan...bungkus juga sendiri.
Air mineral disini tidak
mahal yang 1 liter hanya 63 pence atau sekitar Rp 12.000. Jadilah saya membeli
air ini walau minum air kran yang dimasak bisa.
Minggu 2 November 2014
Petticoat Lane Market
Pagi-pagi sebelum jam 9 pagi
(jam buka) kami mengunjungi market ini. Ini market seperti pasar tumpah di
tengah jalan.
Awalnya setahu saya pasar ini
di jalan Middlesex Road, eh tapi saat kesini baru belok dari Commercial Street
saja sudah banyak pedagang berjejer...mungkin karena hari Minggu.
Penjualnya kebanyakan orang
India dan barang yang dijual disini kebanyakan baju, murah tapi sesuai harga
lah kualitasnya, seperti baju ada yang cuma GBP 5, jaket umumnya GBP 20, tas
wanita juga sekitar GBP 20. Kami memutuskan tidak belanja karena berasa kurang
gress aja...untuk tas harga segitu ditambah dikit bisa dapat tas Harrods yang
promo.
Hillsong Church
Beruntung sehari sebelumnya
saya mengecek jadwal gereja ini karena minggu ini kebaktiannya bukan di
Dominion Theatre tapi di Apollo Theatre.
Gereja ini ada beberapa
cabang dan yang di tempat ini yang paling banyak kebaktiannya, ada 4 jadwal.
Pengunjungnya banyak dan
mukanya banyak yang cerah-cerah, beda kalo di kereta underground dimana banyak
yang berwajah lelah.
Point khotbahnya memberi
semangat seperti umumnya khobah-khotbahnya gereja saya, "Kita membangun
masa depan kita dari sekarang. Maksudnya agar kita tidak boleh mengeluhkan
keadaan kita sekarang tapi mulainya membangun yang lebih baik untuk masa depan
dimulai dari sekarang...dan tentunya membangun dalam kasih karunia Tuhan."
Greenwich
Disinilah titik nol waktu.
Saya tidak sempat menunjungi median lane karena jauh jalannya. Jadilah foto di
old naval college yang posisinya kurang lebih segaris dengan median lane.
Saya juga sempat melihat kapal Cutty Shark dan Greenwich Market yang banyak menjual makanan.
Saat baliknya saya salah ambil arah, bukannya balik ke Cutty Shark, stationnya overground tapi ke Greenwich station, jadilah saya baliknya naik kereta national rail ke London Bridge station lalu ganti underground...ini tak masalah hanya beda rute saja. Kereta national rail maupun overground ke arah Greenwich nampak baru, bersih dan modern.
Saya juga sempat melihat kapal Cutty Shark dan Greenwich Market yang banyak menjual makanan.
Saat baliknya saya salah ambil arah, bukannya balik ke Cutty Shark, stationnya overground tapi ke Greenwich station, jadilah saya baliknya naik kereta national rail ke London Bridge station lalu ganti underground...ini tak masalah hanya beda rute saja. Kereta national rail maupun overground ke arah Greenwich nampak baru, bersih dan modern.
Saat perjalanan balik dari Greenwich kami sempat mampir ke King Cross Station dan akhirnya hari ini berhasil foto
di Platform 9 3/4 yang merupakan plaform menuju sekolah sihir Hogwarts dimana
Harry Potter belajar sihir.
Senin 3 November 2014
Ini adalah hari perjalanan ke
Edinburgh, Scotland dengan naik kereta selama 4 jam an. Pemeriksaan karcis dilakukan petugas saat perjalanan, semua orang tampak menunjukkan kedua lembar print out tiket tapi hanya 1 lembar yang dibolongin (ditandai) oleh petugas.
Selama perjalanan, pemandangan yang saya
lihat berubah 180 derajat dari apa yang dilihat di London. Perjalanan melewati
Petersburg, York, New Castle yang terkesan sepi. Selama yang dilewati kereta
banyak area luas seperti sawah tapi ini bukan sawah yang ditanami padi,
sepertinya sayuran dan kentang.
Saya jadi ingat data populasi
England yang pernah baca dimana populasi negara ini memang terpusat di London
jadi kota lainnya sepi.
Pemandangan dari balik kaca
kereta menjelang 30 menit tiba di Edinburg, semakin cantik, ada laut tapi ombak
tampak tidak terlalu besar...ya itu memang laut utara tapi karena kota Edinburg
letaknya masuk maka ombak pasti terhalang.
Tiba di Edinburgh, yang
merupakan ibukota Scotland sejak abad ke 15, saya langsung takjub dengan kota
ini. Semua bangunannya unik, bergaya kuno warna coklat dan kokoh dari batu
sampai ke jalannya juga....jalanannya banyak yang naik turun seperti bukit dan
ada rumah di gang yang letaknya turun ke bawah...sepertinya cocok dijuluki kota
batu berbukit...jadi ingat Mr. Flinston.
Royal Mile Street sampai
Edinburgh Castle adalah pusat tempat wisatanya.
Apa semua kota begini? Tentu
tidak, hanya di area ini saja.
Saya berjalan dari hotel Ibis
Royal Mile yang berlokasi di hunter square, Royal Mile ke arah Edinburg Castle,
melalui St Giles Catheral, Parliament Square...dan biasa foto terus sepanjang
jalan.
Castle ini berdiri diatas bukit bekas gunung berapi. Di dalam castle terdapat beberapa bangunan, salah satunya adalah Margaret Capel yang merupakan bangunan tertua di Edinburg yang dibangun di
abad 12 pada jam Raja David 1. Tempat ini adalah tempat tinggal anggota
kerajaan Scotlandia sampai tahun 1603 (union of crown).
Jika kita berdiri dimanapun bagian ruangan ini, kita bisa melihat kota Edinburgh, baik sisi kota tua maupun kota modern nya dan bahkan pegunungan.
Jika kita berdiri dimanapun bagian ruangan ini, kita bisa melihat kota Edinburgh, baik sisi kota tua maupun kota modern nya dan bahkan pegunungan.
Camera Obscura
Tempat ini asyik banget buat
yang suka foto-foto unik dan ternyata sudah ada sejak 150 tahun yang
lalu...buset sudah lama yah.... Saya 2 jam disini tak terasa...dimulai di
lantai 6, lantai paling atas, melihat pemandangan kota dari atas dan presentasi
selama 15 menit melihat sekeliling kota dengan teropong. Setelah itu kami
foto-foto dan foto-foto terus dari lantai 5 sampai lantai 2....ada foto wajah
dengan berbagai kondisi, bayi, orang tua, sampai monyet atau juga diubah jadi
berbagai bangsa.
Ada lagi cermin yang membuat
kaki panjang dan pendek.
Selesai narsis, kami keluar
di pintu Camera Obscura disambut hujan gerimis dan udara dingin, namun semangat
mencari rok kotak-kotak khas Scotland masih menyala (belanja harus sekarang ini
karena besok ikut tur sampai malam dan besoknya lagi balik London.
Di Royal Mile banyak
toko-toko souvenir, buka jam 9 pagi sampai 7 malam.
Satu hal lagi, orang-orang
Scotland ramah banget, lebih ramah dari yang di London.
Terus ada pemandangan dimana
banyak turis China disini (kalau di London ada tapi tidak terlalu banyak) sampai-sampai
petugas di Edinburg Castle ada yang bisa bahasa mandarin....ade saya jail,
diajak ngomong mandarin deh.
Selasa 4 November 2014
Setelah beberapa hari
ketemunya dengan orang dan bangunan, kali ini saya "janjian" dengan
Nessy, monster di Loch Ness dengan mengikuti Scotline tour.
Jam 8 pagi kami kumpul di
depan kantor Scotline tour yang dekat sekali dengan hotel.
Tour akan melewati area Kilmanong,
Glencoe, Fort William, Loch Ness, Inverness dan balik ke Edinburgh melalui jalur
lain yang melewati wilayah Bankfroot. Total perjalanan kurang lebih 490 km.
Perjalanan ini adalah ke arah
The Highland yang dulunya didirikan dan dikuasai oleh Clan MacDonald.
Apa sih Clan?
Clan itu seperti suku atau
kelompok yang pembagiannya berdasar geografis. Daerah The Highland adalah
daerah Clan nya MacDonald.
Arti Mac itu seperti bin
kalau istilah orang Indonesia, jadi maksudnya anak.
Sejak 1782 sudah tidak ada
lagi penggunaan Clan namun kebanggaan budaya sejarah Clan masih nampak.
Kita semua tahu kalau
Scottish suka pakai rok kotak-kotak baik cewe maupun cowo...nah ternyata dahulu
masing-masing Clan memiliki seragam motif kotak-kotak...hhhmm inilah jawaban
saat kemarin ke toko lihat banyak motif kotak yang beda.
Perjalanan ke arah The
Highland, dimulai melewati highway (seperti jalan tol tapi tidak bayar dan
jalannya benaran lancar), lalu istirahat sebentar di daerah Kilmanog.
Dari Kilmanog ke arah Glen Coe
banyak pemandangan bagus tapi sayang hanya bisa foto dari balik kaca bus yang
berjalan.
Disini gunungnya besar dan
bertebaran dimana-mana, sehingga berasa banget kalau dunia ini masih luas
he...he...
Kami juga sempat melewati
jembatannya Caledonia Canal yang bisa dibuka kalau ada kapal lewat dan ditutup
kembali sehingga dapat dilewati mobil untuk menyeberang.
Canal Caledonia melewati banyak
loch (danau air tawar), kata guide kami melewati 29 loch dari arah Fort William
di West Coast ke Inverness di East Cost, dan loch yang terbesar adalah Loch
Ness yang akan kami kunjungi.
Setibanya di Glen Coe, lembah
cantik berbentuk U, kami langsung foto-foto di tengah udara yang lumayan
dingin.
Glen Coe terbentuk dari
letusan gunung berapi pada masa kuno dan hasilnya lembah yang indah ini.
Lembah Glen Coe yang cantik,
juga menyimpan cerita kesedihan berupa pembantaian masal terhadap Clan MacDonald
karena dianggap belum setia kepada penguasa baru Scotland, William dan Mary.
Dari Glen Coe, kami diajak ke
The Great Glen.
Lanjut, sampailah kami ke
Loch Ness. Tour memberi optional untuk beli karcis tambahan Urquhart Castle +
Loch Ness Cruise atau tidak. Kami sempat ragu, tapi untung kami ikut.
Urquhart Castle tidak besar,
namun karena letaknya di tepi Loch Ness jadi tampak cantik.
Konon katanya Urquart Castle
pernah ikut berperan dalam perang kemerdekaan Scotland di abad 13 dan 14.
Loch Ness adalah loch
terbesar di dataran tinggi Scotlandia dan konon disini ada monster Nessy, hewan
misterius yang masih belum terbukti keberadaanya.
Kami sempat hujan-hujanan di
tengah udara sangat dingin di Urquart Castle...untung saat naik kapal hanya
gerimis sedikit.
Kapalnya bagus dan kami nekat
naik ke geladak kapal walau udara dingin dan gerimis...demi mendapatkan foto
yang bagus...tapi si Nessy kagak muncul nih he...he...
Tidak semua peserta tour ikut
cruise jadi mereka naik bis ke meeting point berikutnya dimana kapal kami
merapat.
Perjalanan pulang melalui
daerah lain yang jalannya tidak berkelok-kelok, sepertinya highway.
Kami sampai jam 8.20 malam
dan dinginnya ampun...jalan dari Waverly Bridge ke hotel kami di Ibis Royal
Miles sebenarnya deket banget tapi karena dingin ditambah kontur
menanjak...asli bikin nafas ngos-ngosan.
Rabu 5 November 2014
Pagi-pagi sebelum perjalanan
balik dari Edinburgh ke London, kami jalan-jalan ke daerah Princess Street yang
merupakan deretan toko modern. Disini juga ada Scott Monument dan disini sedang
banyak orang Scott yang pakai bross bunga poppy dalam rangka menyambut Rememberence Day (hari pahlawan)..
Jam 10.30 kereta kami berangkat dan
sebelumnya kami membeli burger di Waverly Station untuk dimakan di kereta.
Sepanjang perjalanan kereta
kami melihat pemandangan yang cantik, mulai dari laut utara, padang rumput yang
di beberapa lokasi ada kawanan binatangnya, lalu pemandangan kota-kota kecil
England yaitu New Castle, York dan lainnya.
Tiba di King Cross London
station kami langsung naik tube ke hotel dan banyak pemandangan orang
menggunakan bunga poppy juga...mereka menggunakannya untuk menyambut
Rememberence Day (hari pahlawan) di tanggal 11 November nanti...tapi dari
seminggu dimuka sudah banyak yang pakai bros ini termasuk para penyiar
televisi.
Setelah check in kami
langsung beranjak ke Trafalgar Square.
Kami sempat masuk ke National
Galary dimana terdapat lukisan-lukisan besar yang bagus dan foto dengan singa
(ada 4 patung singa disini) dan patung admiral Nelson yang gugur saat perang
Trafargar melawan Perancis dan Spanyol pada abad 18.
Trafargar Square adalah public
area dan sering digunakan untuk demo dan disini ada National Galery yang berisi lukisan-lukisan keren.
Guy Fawkes adalah orang yang
berusaha mengembalikan monarki khatolik di England dan dia mencoba membakar
parlemen pada 5 November 1605 tapi gagal.
Orang-orang yang menggunakan
topeng Guy Fawkes saya pikir mau merayakan Bonfire tapi ternyata mereka mau demo tentang hak asasi manusia...untung kami cepet-cepet kabur karena feeling
ade saya takut jadi ribut...eh beneran, dengar di berita sempat ada bentrok
dengan petugas.
Million Mask March adalah
nama gerakan mereka ini dan ternyata berlangsung di berbagai negara bukan hanya
di London...kalau lihat berita, yang disuarakan juga anti korupsi selain yang
berhubungan dengan hak asasi manusia.
Di London, tampaknya demo berlangsung
di beberapa tempat seperti Buckingham Palace, bukan hanya di Trafargar.
Sebenarnya kalau Bonfire nya
sendiri adalah perayaan kemenangan karena Guy Fawkes gagal membakar parlemen,
nah kalau pendemo ini pakai topeng Guy Fawkes mungkin artinya yah melambangkan
sesama pendemo.
Saat di Trafargar kami seneng
lihat kuda hitam yang ditunggangi polisi, khususnya salah satu kuda yang
kakinya pengen lari aja menyeberang jalan dan sang polisi berusaha sekuat
tenaga menahannya karena masih lampu merah...kocaknya, kuda yang satunya diam
aja, nurut banget.
Btw, hari ini saya baru
nyobain underground yang District Line yang waktu weekend lalu sedang ada
jadwal maintenance. Line ini adalah line yang strategis dan sudah ada dari abad
18. Line hijau ini punya keunikan, karena di satu titik lokasi ke arah barat
dibuat bercabang 3, ada yang ke Wimbledon, Richardmond, Earling Broadway dan
ada 2 cabang kecil lagi ke Barons Court dan Edgware Road. Semua cabang tersebut
terpecahnya di station Earl's Court...saya awalnya sampai bingung kenapa tujuan
kereta terakhir beda-beda.
Namun area wisata cukup
perhatikan dari station Earl Court sampai Aldgate East.
Lalu yang arah timur, juga
ada yang 2 variasi, ada yang stop di Tower Hill dan ada yang lanjut sampai
Upminster.
Kamis, 6 November 2014
Hari ini kami ikut one day tour
ke Winsor Castle, Stonehenge dan Oxford.
Pick up point dari tour
adanya di hotel-hotel bintang 5, jadilah kami harus memilih salah satunya atau ke kantornya Golden Tour. Akhirnya saya memilih ke Double Tree Hilton
Victoria...ini hotel keliatan elite dan dekat banget dengan Victoria Station.
Setelah dijemput, kami di
drop di kantor Golden Tour dan disuruh baris di belakang papan yang menunjukkan
tujuan tour. Hari ini tampak ada 4 pilihan tour yang dimulai di pagi hari.
Berikut catatan
perjalanannya...
Windsor Castle
Tempat ini adalah kediaman
resmi Ratu Elizabeth II,, beda dengan Buckingham Palace yang merupakan kantornya Ratu.
Windsor Castle bukan milik
Ratu, istana yang milik Ratu adalah istana-istana lainnya, katanya ada 10.
Windsor Castle menjadi menarik
karena istana tertua di Eropa yang menjadi kediaman resmi Raja dan Ratu dan
juga arsitekturnya yang antik dan megah.
Windsor Catle dibangun pada
masa William sang penakluk dan menjadi kediaman resmi Raja sejak pemerintahan
Raja Hendry yaitu sekitar akhir abad ke 11...jadi istana ini sudah digunakan 10
abad, keren....dan masih bagus loh bangunannya, berarti perawatannya mantap.
Walau tempat ini menjadi
kediaman resmi Ratu, tapi beberapa wilayahnya boleh dikunjungi, yaitu State
Apartment dimana disana kita bisa melihat ruang kerja, tempat tidur, ruang
makan dan juga ruang-ruangan tamu yang luas yang biasanya digunakan keluarga kerajaan
menyambut tamu.
Disini kita juga bisa melihat
koleksi boneka Ratu Mary...bonekanya besar-besar dan ada juga mainan
rumah-rumahan yang lumayan besar.
Saya juga sempat melihat upacara
penggantian penjaga sekitar jam 10 pagi di area Lower Ward. Acara dan jumlah
penjaganya tidak sebanyak yang di Buchingham Palace, tapi cukup menarik untuk
ditonton.
Di dalam area castle juga ada
toko souvenir yang menjual buku dan video tentang kerajaan, souvenir-souvenir
mulai dari gantungan kunci sampai body lotion.
Ada satu hal yang perlu
diperhatikan, di dalam istana tidak boleh foto. Kamera boleh dibawa di tas tapi
jangan sekali-kali mencoba foto di dalam karena katanya bisa di denda dan
kamera langsung diambil...foto hasil kerja narsis sebelumnya bakalan musnah.
Jadi foto-fotonya di halaman
saja.
Di jalanan di depan istana
juga banyak toko-toko souvenir dan juga tempat-tempat makan.
Stonehenge
Jauh-jauh ke Inggris cuma
melihat batu? Ya, stonehenge adalah deretan batu tapi ini bukan sembarangan
batu.
Batu ini peninggalan
prasejarah yang diperkirakan sudah ada sejak 4500 yang lalu ini dibentuk sedemikian rupa
sehingga menimbulkan pertanyaan tempat apakah ini? Siapa yang membangunnya dan
untuk apa?
Cerita tertua tentang
stonehenge ditemukan 900 tahun yang lalu dimana menurur bishop of St Asaph,
tempat ini adalah memorial dari para pahlawan Inggris yang gugur di masa penguasaan Roma.
Kemudian pada tahun 1627,
Edmund Balton mengungkapkan stonehenge adalah kuburan Boadicea, Ratu Iceni.
Analisa berikutnya pada awal
abad 17, pada masa kekuasaan Raja James VI (Raja Inggris dan Skotlandia),
beliau meminta Inigo Jones seorang arsitek untuk mempelajari stonehenge dan
kesimpulan Jones tempat ini adalah memiliki 4 equilateral triangles dalam 1
lingkaran layaknya Roman Temple.
Penyelidikan berikutnya oleh
John Aubrey menggambarkan bentuk stonehenge yang melingkar dikelilingi lagi
oleh bentuk lingkaran besar dan kesimpulannya ini adalah druid temple.
Pada masa berikutnya William
Stukeley membuat analisa dan gambar stonehenge yang terdiri dari beberapa
lingkaran dan dia juga menyimpulkan Druidism adalah agama proto christioan yang
masuk ke Inggris setelah pada masa nabi Nuh.
Batu ini dari mana?
Ada analisa batuan ini dari
tempat yang jauh seperti salah batunya yang disebut Bluestone yang seberat kurang lebih 2 ton, dianalisa adalah
batuan di daerah Wales yang cukup jauh, sekitar 250 km dari lokasi ini..apalagi batu yang besar yang beratnya 20-30 ton, katanya dari selatan Inggris....bagaimana manusia pada zaman itu membawanya yah....
Apa saja yang ditemukan di
tempat ini?
Dari hasil galian ditemukan
tulang-tulang manusia dan juga benda-benda Romawi.
Jadi kesimpulannya apa?
Kesimpulan terakhir
stonehenge ada sejak 2500SM dan merupakan tempat penguburan dan juga diadakan
upacara penguburan. Namun sampai sekarang, studi tentang stonehenge masih terus
berlanjut.
Saat ini, lokasi stonehenge
bagaimana?
Letaknya ditengah-tengah
padang rumput yang luas. Jika kita berdiri di rumput, di satu sisi kita melihat
stonehenge dan di sisi lainnya jalanan highway yang ckup ramai dilewati
kendaraan.
Dari peta juga terlihat tidak
jauh dari stonehenge juga ada lokasi bebatuan lainnya.
Dilokasi hanya ada batu
stonehenge?
Disini sudah dibangun visitor
center yang bukan hanya ada exhibition, juga ada toko, cafe dan tentunya
toilet.
Miniatur rumah masa neolithic
juga ada di dekat area visitor center.
Oxford
Kota ini sangat identik
dengan universitas terbaik di dunia dan juga lulusannya yang
keren-keren...banyak yang jadi perdana menteri di berbagai negara dan juga
pemenang hadiah nobel.
Awalnya saya mengira kotanya
sepi...ternyata cukup "hidup" walau tidak padat.
Suasana aura kotanya mendukung
buat belajar...saya rasanya mau kalau disuruh belajar lagi disana he...he...
Oxford University terdiri
dari banyak institusi yang tersebar seantero kota, terutama di jalan The High
dan Merton Street.
Universitas ini memiliki
perpustakaan terbesar di UK, katanya ada 11 juta buku...sayang kami tidak
diajak masuk oleh guide...waktunya mepet sih...
Ini juga rasanya overall
tidak puas lihat kota Oxfordnya...hanya 2 jam disini...kurang banget deh
waktunya he...he...
Disini kami diberi waktu 45 menit untuk acara bebas. Kami memilih ke salah satu toko yang bernama Oxford University Store di High Street (ini toko bukan milik universitas tapi mereka membayar license untuk mamakai nama ini sebagai nama toko maupun label produknya) dan sempat ngobrol dengan pemiliknya....ternyata dia takjub kami dari negara yang enak-enak hangat mau dingin-dinginan datang ke kotanya dan dia lebih takjub lagi kalau saya pergi kerja bisa butuh waktu 1-1.5 jam...mereka sedang ngalami sedikit macet saja sudah galau. Saya cerita tentang Bali dan mereka tampaknya tertarik untuk kapan-kapan kesana.
Di toko ini saya membeli syal yang british style banget ala Harry Potter (mau dipakai besoknya ahhh....).... eittts tapi kok made in china yah.... hhmmm, ya, kata mereka, desain di UK tapi pembuatan di China....barang China memang ada dimana-mana mengalir deras tanpa batas ha...ha...
Jam 6 sore kami balik ke
London disambut macet di beberapa tempat...jadi ingat Jakarta, ingat macetnya
dan kangen bakso, gado-gado, nasi goreng....
Saya di drop di Victoria
Station, langsung hunting makanan untuk dinner...cari yang berbau asia
deh...nemu counter Wasabi, langsung kami beli bakmi goreng deh he...he...
Victoria station cukup lengkap walau tidak sebesar dan sebagus King Cross station. Disini juga ada toilet dengan biaya yang sama seperti di King Cross yaitu 30 pence. Namun perlu dicatat disini tidak ada lift dan eskalator untuk menuju underground, hanya ada anak tangga.
Jumat, 7 November 2014
Hari ini hari terakhir untuk
keliling London, besok pagi sudah harus berangkat menuju Singapore.
So far perjalanan kami on
schedule...apa hari on schedule semua...
Namun jadwal ada yang saya
ubah karena lihat berita perkiraan cuaca dimana paginya hujan. Maka jadwal
outdoor saya tukar ke siang.
Spitafield Market
Terletak tidak jauh dari
hotel Ibis London City dimana kami menginap.
Saat kami datang di jam 9
pagi, para pedagang masih menyiapkan dagangannya dan beberapa ada yang sudah
siap, termasuk opa penjual topi yang langsung dihampiri ade saya yang
"kolektor" topi. Topi gaya sherlock homes dan topi keras gaya british
stlye langsung jadi sasarannya.
Topi yang model sherlock homes juga made in china...sama dengan syal yang saya beli di Oxford yang kata opa penjual topi syalnya british style banget.
Di dekat lapak opa penjual
topi ada seorang oma yang kreatif, dia membuat kartu-kartu ultah dan lainnya dari
bahan-bahan bekas dan hasilnya bagus banget. Harga kartunya GBP 6 sampai 10.
British Museum
Ini adalah museum terluas
yang pernah saya lihat. Koleksinya pun dari periode waktu yang sangat lama. Ada
uang abad belasan sebelum masehi...tentunya bentuknya bukan koin apalagi kertas
bank notes, melainkan bentuk-bentuk unik dari bahan seperti batu dan ada juga
yang dari kerang...saya bingung gimana nyarinya yah.
Koleksi patung-patung Egypt
ada disini, termasuk mummy tapi saya tidak masuk ke mummy exhibition yang ada
karcis masuk (bayar) karena sudah pernah melihatnya di Art Science Museum yang
waktu itu juga kerjasama dengan British Museum.
Di museum ini juga ada kafe
yang menjual sandwich, aneka roti dan minuman. Namum saya memilih makan diluar
museum. Di sepanjang jalan seberang museum banyak tempat makan dan toko
souvenir.
Tower of London
Hari ini dan tampaknya
beberapa minggu ini, disini penuh pengunjung. Bukan hanya turis tapi juga
Londoners karena disana sedang dipasang ribuan bunga poppy yang terbuat dari
keramik dalam rangka Rememberence Day, hari pahlawan.
Bunga ini dipasang pada 5
Agustus-11 November 2014 dan Ratu serta keluarga kerajaan juga sudah
mengunjungi tempat ini.
Jadi saya puas banget melihat
bunga poppy ini, bukan hanya melihat bros bunga poppy yang sudah dipakai banyak
orang di UK tapi juga ribuan bunga poppy keramik disini.
Di UK hari pahlawannya meriah
dan tampak para pahlawan sangat dihargai walau dengan bentuk yang simple tapi
ini tentunya menghibur dan membesarkan hati setiap keluarga dari pahlawan yang
gugur.
Tower of London memang tempat
yang cocok untuk dijadikan pusat peringatan ini karena sejarahnya.
Tower ini dibangun pertama
kali tahun 1078 dan mengalami penambahan dan renovasi. Penggunaannya juga
bervariasi, mulai menjadi tempat penyimpanan senjata, menjadi lokasi Royal
Mint, tempat penyimpanan Crown Jewels sampai sempat menjadi penjara termasuk
menjadi tempat eksekusi hukuman mati beberapa orang. Ratu Elizabeth I yang
dijuluki virgin queen (karena beliau tidak menikah), sebelum diangkat menjadi
ratu juga sempat dipenjara di tempat ini selama setahun pada masa pemerintahan
Ratu Mary, karena dicurigai mendukung pemberontak Protestan.
Tower Bridge
Jembatan gantung yang
membentang diatas sungai Thames sejak 1894 sepanjang 244 meter dan lebar 61
meter ini terletak dekat dengan Tower of London. Saya tidak naik ke jembatan ini
dan melihat pamerannya tapi hanya foto dari samping Tower of London dimana
pemandangan jembatan ini jelas terlihat.
Jembatan ini bisa dibuka
tutup seperti konsep jembatan kanal jika ada kapal besar lewat...sayang saat
saya disana tidak melihat pemandangan ini.
Di area Tower of London ini ada toilet tapi bayarnya lebih mahal yaitu 50 pence alias Rp 10 ribu per orang...karena dingin kami jadi ingin ke toilet melulu, jadinya kami 2 kali masuk kesini, saat tiba dan baliknya...jadi total biaya ke toilet kali ini = 2 orang x 2 x 50 pence = GBP 2 alias Rp 40 ribu.
Kensington Palace
Saya sempat ragu apa bisa
keburu ke istana yang merupakan kediaman resmi Lady Diana dan saat ini kediaman
resmi baby Prince George dan tentunya dengan mom and dad-nya dan beberapa om
dan tantenya...
Kami berhasil mengunjungi
istana ini namun tidak bisa masuk ke dalam istana karena sudah melewati jam masuk, jadi kami hanya foto diluarnya dan
sempat makan di cafe nya.
Saya makan lemon pie...enak
banget dan tentunya ditemani hot english tea.
Istana ini luas dikelilingi
taman yang telah menjadi kediaman resmi keluarga kerajaan sejak abad 17, banyak
penduduk yang bermain-main di taman ini bahkan bersama doggy nya...jadi taman
istana bisa dinikmati warga secara gratis...
Di dekat istana juga ada
danau kecil yang banyak bebek. Pemandangan bebek berenang menjadi sasaran
bidikan kamera dan foto narsis kami.
Ada pemandangan lucu dimana
ada 1 bebek yang demen banget berlama-lama nangkring di patung Ratu Victoria
yang terletak diantara danau dan istana...lucu nih bebek karena nambah narsis
saat banyak orang yang mau foto patung Ratu Victoria.
Kami keluar dari tempat ini
jam 5 sore saat istana mau ditutup. Suasana langit sudah gelap walau baru jam 5
sorean...
Harrods
Mendengar nama tempat belanja
ini awalnya saya merasa bakalan kagak bisa membeli apapun karena mahal... Ya di
pertokaan 6 lantai ini memang banyak di penuhi barang berkelas namun ada di
satu bagian yaitu di lantai 2 bagian Harrods Souvenir terdapat barang-barang
yang harganya masih bisa terjangkau.
Sasaran saya tas dan dompet
merek Harrods yang sedang promosi...dompet hanya GBP 10-15 dan tas GBP 20-29...lumayan
lah buat kenang-kenangan.
Saya tidak sempat jalan-jalan
ke semua lantai karena besar sekali.
Disini juga saya bertemu
sepasang Paddington Bear di dalam Harrods dan juga di pintu yang dekat station
underground... Saat ini memang sedang ada acara pemasangan patung Paddington
Bear di beberapa lokasi. Paddington Bear adalah cerita anak terkenal yang sudah
ada sejak lama, di tahun 1958 dan tokoh ini dibuat penulisnya, Michael Bond
karena terinspirasi boneka beruang yang dia beli di Paddington Station. Ciri
kas Paddington Bear selalu memakai topi tua dan tas koper.
Lengkaplah sudah itinerary
perjalanan di UK selama 8 malam...besok perjalanan pulang ke Jakarta dan
tentunya transit ke negara yang selalu bikin saya kangen yaitu Singapore.
Sebelum cerita ke hari
berikutnya, saya mau jabarkan beberapa catatan
Underground
* Londoners jalannya cepat
seperti Singaporean tapi karena kakinya panjang maka jalannya lebih cepat lagi,
jadi kita perlu sedikit menyesuaikan biar tidak bolot-bolot amat.
* Station underground tidak
semuanya ada eskalator, jadi harus siap naik turun tangga.
* Lantai station dan lantai kereta underground kebanyakan tidak sejajar dan beberapa malah renggang, jadi hati-hati saat melangkah keluar dan masuk kereta underground.
* Tidak di semua station ada fasilitas toilet.
* Tidak di semua station ada fasilitas toilet.
* Di eskalator, beberapa
orang mau sambil berjalan sambil eskalator berjalan. Jika kita tidak mau sambil
berjalan seperti mereka, berdirilah di kanan.
* Underground terdiri dari
banyak line dan masing-masing line memiliki lambang warnanya. Pegangan tangan
di dalam kereta di cat sesuai warna line nya.
* Di satu line kereta bisa
dilewati beberapa jenis line underground, jadi perhatikan jenis line underground-nya
sebelum naik.
* Lambang halte bus dan station sama-sama lingkaran seperti roda berwarna merah dan ada papan persegi panjang biru di tengahnya. Bedanya kalau tanda station underground, tulisan di papan birunya adalah underground.
Makanan dan minuman
Satu hal lagi...mau tahu
tidak apa yang makan disana.
Ini dia menu makan pagi yang
kurang lebih sama...berhubung menginap di hotel Ibis baik di London maupun Edinburgh,
jadinya menunya sama....croissant, roti, kentang, telur orak arik, jamur (ada ham juga sih tapi jarang kami makan), aneka buah yang sudah dipotong-potong (ada juga yang masih utuh), yogurt, aneka minuman panas dan dingin termasuk air jeruk lemon...sebenarnya mantap tapi 8 hari makan pagi seperti ini terus nyaris bosan tapi berhubung saya suka dengan makanan bule jadi yah masih tetep nafsu makannya he...he...
Makan siang dan malam
bagaimana?.... Tentunya makanan bule, makanan asia ada tapi lebih mudah ditemui
makanan bule... Fish &chip, burger, roasted chicken, kentang adalah makanan kami.
Untuk minuman, ada yang
antik. Jika kita pesan English Breakfast Tea, pasti dikasih susu, kagak peduli
pagi, siang atau malam...dipisah sih penyajiannya... jadi kalau orang jawa identik teh dikasih gula, ini orang UK sukanya teh dikasih susu.
Fashion
- Seperti di Australia, disini banyak produk fashion yang didesain di UK tapi pembuatan di China.
- Londoners penggemar jas warna hitam...selama disana saya lebih banyak melihat warna ini daripada warna lainnya.
Fashion
- Seperti di Australia, disini banyak produk fashion yang didesain di UK tapi pembuatan di China.
- Londoners penggemar jas warna hitam...selama disana saya lebih banyak melihat warna ini daripada warna lainnya.
Sabtu, 8 November 2014
Hari ini berangkat ke
Heathrow beneran naik taxi termahal di dunia, GBP 100, mantep banget deh...tapi
yah itu kalau naik underground tidak sanggup naik turun tangganya...kombinasi
seperti berangkatnya, cape juga dan mikir akan perjalanan 12 jam di pesawat dan
acara transit di Singapore...jadi yah sudah lah iklas bayar mahal he...he...
Note : hotel saya menginap di
City Center yang memang jauh dari Heathrow, menginap di daerah agak ketengah
seperti Westminster dan Kensington, bisa mengurangi biaya taksi, namun harga
hotel sekelas hotel Ibis dimana saya menginap bisa lebih mahal, jadi ditimbang-timbang
deh secara total lebih hemat bagaimana.
Tiba di bandara Heathrow
Terminal 2, saya terpukau dengan sistem auto check in termasuk scan paspor dan
visa, lalu mesin mengeluarkan boarding pass dan juga luggage tag. Jadi kita ke
counter hanya untuk menaruh bagasi setelah memasang luggage tag.
Setelah itu kita melewati
screening dan tidak ada lagi pemeriksaan oleh petugas imigrasi.
Pesawat take off tepat waktu
dan penerbangan diawali guncangan yang lumayan sampai kira-kira diatas negara
Jerman, barulah cukup stabil...sepertinya awan sedang tebal jadi goncang
ditambah kali ini naiknya bukan A380 tapi Boeing 777.
Kerjaan saya selama 12 jam
penerbangan seperti saat berangkat makan dan makan, tidur, nonton film Princess
and Frog dan dengerin lagunya Frozen dan AKB48 yang iramanya enak tapi kagak
tahu deh artinya apa karena dalam bahasa Jepang.
Singapore
Kami mendarat di Changi jam
9.30 pagi.... Kemudian kami mengambil bagasi dan
langsung ke Terminal 1 lantai 3 untuk menitip bagasi karena Jetstar tidak
menerima bagasi terlalu awal, sepertinya sekitar 4-5 jam sebelum keberangkatan
mereka baru bisa terima (kalau SQ di Changi Airport bisa terima 48 jam sebelum keberangkatan).
Biaya titip tas S$ 14 an untuk 2 tas koper dan 2 tas kecil.
Selesai menitip tas, langsung
naik MRT ke Marina Bay Sands.
Kami langsung melampiaskan
makan kuah-kuahan...fish bihun.
Selesai makan kami ke New
Creation Church, gerejanya Joseph Prince, ibadah jam 14.30.
Pujian dan khobahnya berupa
rekaman...kalau mau life harus kebaktian pagi di Buona Vista yang saya pernah
pergi bulan Mei lalu.
Yang saya dapatkan dari
khobat kali ini adalah...ada 1 hal yang tidak dapat dilakukan bersamaan adalah Trust dan Worry.
Kita harus mempercayakan
(Trust) segala kekuatiran kita pada Tuhan.
Beluau membahas atribut baju imam besar yang banyak melambangkan
arti, diantaranya atribut di bagian dada berupa hiasan batu permata 12 macam
yang melambangkan 12 suku Israel....batu tersebut akan kembali memantulkan
sinar jika disinari dan syaratnya batunya juga harus bersih tidak kotor... Jadi
begitu juga dengan kita, berkat dan kasih karunia Tuhan pasti menyinari kita
dengan catatan kita harus dekat kepadanya, ibaratnya seperi batu permata yang
bersih sehingga sinar dapat langsung menyinarinya, tanpa hambatan debu sehingga
sinar itu begitu langsung dekat dengan batu permata yang disinari.
Kebaktian selesai hampir jam 5 sore, lalu kami langsung balik ke airport naik mrt downtown line dari bayfront ke bugis lalu ganti mrt arah airport.
Tiba di Changi Terminal 1, kami langsung mengambil titipan bagasi dan langsung ke counter check in-nya Jetstar.
Jetstar di Changi Airport
sedang mencoba self printed boarding pas dan tag luggage seperti yang saya
alami kemarin pagi di Heathrow, dan bahkan mereka mencoba self drop bagasi. Namun kata petugas belum semuanya bisa jadi counter-nya sepi (mungkin yang print out barcode-nya buram atau kertasnya terlipat yang tidak bisa...begitulah kalau pakai barcode...kalau yang di Heathrow tidak pakai barcode tapi input booking number)...beruntung saya punya bisa, jadi cepat deh proses yang saya
lalui, jadi kami punya waktu foto-foto di social tree dan makan di tempat fovorit saya, Wang Cafe, kami makan kaya toast, telur, bakpao dan teh susu..
Penerbangan dari Singapore ke Jakata terasa singkat banget karena efek telah mengalami terbang belasan jam. Pesawat kami mendarat dengan lancar pada jam 21.35...
Jakarta, I come home!
Thanks God for this holiday. Hopefully, You will bless us with another holidays to see your another great and spectacular creations around the world. Amen!
Oleh Kumala Sukasari
Budiyanto