Wow, Sabtu bersama Mummy...... seram
sekali.
Ini beneran loh..... tapi tidak
seram....di Singapore Art Museum sedang ada galeri tentang Mummy, bekerjasama
dengan British Museum.
Kami, hari Sabtu, di akhir bulan Sept
2013 ini melakukan one daytrip ke Singapore, mengunjungi beberapa lokasi
termasuk melihat Mummy.
Pesawat yang kami gunakan adalah AirAsia, take off tepat waktu jam 7.05 dan tiba di Singapore hampir jam 10
pagi (beda waktu lebih cepat 1 jam) dan kami langsung berangkat ke Sentosa
dengan menggunakan MRT dengan rute Changi-Tanah Merah, Tanah Merah-Outram,
Outram-Harbourfont yang memakan waktu sekitar 45 menit. Station MRT Harbourfront terletak di B2 Vivo City Mall , kemudian kami naik
ke Lantai 3 menuju Sentosa Express
dengan membayar s$3 per orang (bisa menggunakan EZ card).
Kami turun di waterfront station, lalu menuju ke Museum Maritime. Awalnya kami
hanya berencana ke Museum Maritime dan nonton Typhoon Theatre, tapi sekarang
tidak lagi dijual tiket terpisah untuk museum saja tapi harus paket sekaligus
dengan SEA Aquarium sehingga jadi cukup mahal s$38.
Pintu masuk dimulai dari museum lalu masuk Typhoon
Theatre yang selantai dengan pintu masuk museum, baru kemudian ke SEA Aquarium.
Typhoon Theatre adalah theatre 4 dimensi dengan efek air dan
sedikit getaran, menceritakan tentang kapal yang berlayar dan tiba-tiba ada typhoon
sehingga kapal tenggelam....namun nonton ini tidak seseram nonton Haunted Mine di 4D nya
Genting (bisa di baca di blog ini pada artikel berjudul Malaysia Trip).
Uniknya, saat kapal
tenggelam lantai tempat duduk ikut turun ke bawah sehingga pindah lantai dan ditampilkan suasana bawah laut. Lalu kita keluar theatre langsung masuk ke SEA Aquarium.....jadi
nyambung ceritanya.
SEA Aquarium, saat ini adalah aquarium
terbesar di dunia. Air di aquarium mencapai 45 juta liter, area terbagi dalam
10 zona dan 49 habitat.....sayang waktu kami kurang banyak, jadi tidak bisa
satu per satu kenalan dengan semua pengguni aquarium yang berjumlah 100,000.
Dari semua animal yang aku lihat aku suka dengan sea jelly, berwarna kuning,
cantik dan unik.
Chinatown & Clark Quay
Dari Sentosa, kami menuju Chinatown dengan
menggunakan MRT melewati 2 station Harbourfront-Chinatown.
Disini lagi panas banget, padahal sudah
jam 2 siang, jadi kami hanya jalan-jalan sebentar di Pagoda Street mulai dari pintu keluar MRT sampai ujung jalan Pagoda
yang ada Sri Mariaman Temple. Kemudian naik MRT Chinatown-Clark Quay yang
station-nya berurutan. Kami keluar dari pintu Eu Tong Seng Street lalu ke kiri melewati jembatan lalu belok kiri
lagi ke arah Gmax.....untung tidak panas seperti saat di Chinatown.
Kami kesana untuk naik water taxi, di
dekat Gmax ada jetty River Cruise
yang juga melayani water taxi selain cruise. Di seberangnya (di depan pintu
Central Mall yang menghadap sungai), ada jetty
dari perusahaan lain yaitu Singapore
Explorer. Kami naik water taxi-nya
River Cruise menuju Merlion Park, kami membayar s$3 per orang menuju Merlion
Park.
Merlion Park & Marina Bay Sand by Water Taxi
Kami
turun dari water taxi tepat di
area Merlion lalu foto-foto dengan patung Merlion yang suka kami sebut "si
singa muncrat" dengan berbagai gaya, papa bergaya keramas dengan air
pancuran merlion, adik saya dengan gaya memasukkan air pancuran merlion ke
tas...... Kemudian kami jalan ke arah jetty
nya water taxi lainnya yaitu Singapore Explorer untuk menggunakan water taxi ke Marina Bay Sand (water taxi nya River Cruise tidak ada rute ini) dengan membayar s$4 per orang.
Kapalnya River Cruise kayu begitu juga dengan bangkunya, sedangkan kapalnya Singapore Explorer putih (bukan kayu)
dan dalamnya sofa.
Mummy at Singapore Art Museum
Water taxi yang kami naiki merapat di
jetty yang tidak jauh dari MBS maupun ArtScience Museum. Kami langsung membeli
tiket Mummy yang jam 16.30 seharga s$ 15 per orang.
Kami diputarkan film tentang Mummy,
dikupas tuntas tentang mummy Nesperennub yang sudah berusia 3.000 tahunan.
Selesai nonton 3D theatre kami menuju ke ruang pameran.
Walau sudah diterangkan di film, saya
tetap merasa apa iya ini mummy beneran....., sebab bentuknya yang seperti
patung kayu bergambar warna warni tampak indah dan hanya seperti patung kayu
berlukis seperti pada foto buku di bawah ini.
Tapi itu beneran Mummy......Mummy
Nesperenmub tidak pernah di buka dan dilihat dalamnya dengan teknologi CT scanner Siemens Somatom Sensation 64
scanner. Wajah sang mummy juga berhasil di rekronstruksi berkat teknologi
scanner ini
Informasi yang berhasil saya tangkap
setelah nonton dan melihat mummy adalah.......
Ternyata orang meninggal yang hendak di-mummy-kan, organ-organ tubuhnya diangkat dan disimpan di wadah berupa 4 canopic
jars (bentuknya seperti kendi dan tutupnya bergambar kepala binatang) yang
ditempatkan satu lokasi penyimpanan mummy. Namun pada abad ke 11 sd 7 sebelum
masehi, kadang organ-organ tersebut disimpan di rongga tubuh.
Organ kepala bagian penting dari proses
pembuatan Mummy, organ kepala yang dikeluarkan adalah mata, hidung, telingga
mulut dan otak...... otak diambilnya dari rongga tulang dekat hidung atas.
Organ-organ tersebut diangkat karena dipercaya organ-organ tersebut juga digunakan di kehidupan berikutnya. Organ perut juga dipindahkan.....tapi hati tetap didalam karena hati dianggap sebagai inti dari mind dan memory setiap orang dan tetap bertahan setelah kematian.
Organ-organ tersebut diangkat karena dipercaya organ-organ tersebut juga digunakan di kehidupan berikutnya. Organ perut juga dipindahkan.....tapi hati tetap didalam karena hati dianggap sebagai inti dari mind dan memory setiap orang dan tetap bertahan setelah kematian.
Setelah organ dikeluarkan lalu dibalut
dengan beberapa bahan dan sebelumnya diatas tubuh diberikan beberapa simbol.
Setelah dibalut, diberi coffin. Pada
masa sebelumnya coffin terbuat dari
kayu dan batu, tapi coffin-nya Nesperennub berupa cartonnage yang terbuat dari linen atau papyrus. Coffin cartonnage lebih murah dan mudah
dibuat dan juga menghindari pencurian karena setelah dipasang dan dikeringkan
tidak mudah dilepas.
Coffin yang sudah
kering dilukis gambar-gambar dan juga nama serta profesi mummy saat hidup,
bentuk lukisannya bagus warna warni sehingga mummy-nya cantik, tidak
menakutkan.
Selain mummy Nesperennub, ada juga mummy lainnya
termasuk mummy kucing.
Di galeri ini juga ada kelas tentang pembuatan mummy
dengan menggunakan boneka. Banyak anak-anak kecil yang ikut kelas ini. Lalu ada
juga toko souvenir dan stand photo.....kami membeli kotak
pensil mummy dan buku serta berfoto.
Sebelum balik ke airport kami makan di food court Marina Bay Sands.
Lalu kami ke airport naik MRT promenade-paya lebar....tapi saat sampai station
stadium sempat bingung karena dibilang ini terminal terakhir dan lanjutkan
dengan kereta lain....maksudnya?.....ternyata ada kereta rute pendek dan jauh
untuk rute ini dan kereta yang kami naiki adalah yang rute pendek, jadi tunggu
kereta berikutnya saja untuk ke station paya lebar. Lalu lanjut MRT paya lebar-tanah
merah, tanah merah-changi.
Kami naik kereta antar terminal menuju
terminal 1 (station MRT adanya di terminal 2)....dan gate kami c18....gate
paling ujung, begitulah budget airline
pasti parkirnya di tempat yang paling jauh.
Pesawat pulang kami juga berangkat tepat waktu, take off jam 22 waktu Singapore dan mendarat hampir jam 23 waktu Jakarta.
Pesawat pulang kami juga berangkat tepat waktu, take off jam 22 waktu Singapore dan mendarat hampir jam 23 waktu Jakarta.
Oleh Kumala Sukasari Budiyanto