Sudah cukup banyak artikel blogku ini membahas negara
lain, kali ini aku akan membahas liburan di negeriku sendiri....aku berwisata ke
Bali lagi.
Aku berangkat dari Jakarta dengan pesawat
AirAsia, teman perjalanan hematku yang "bermarkas" di Terminal 3.
Saat tiba di Terminal 3 di pagi hari, ada
pemandangan yang berbeda dengan tahun lalu. Sekarang Terminal 3 ramai
sekali.... saat ini ada 3 maskapai yang menggunakan terminal ini, yaitu
AirAsia, Lion dan Mandala.
Pesawat yang saya tumpangi harus antri untuk
take off, kami menunggu 10 menit...., masih lebih cepat saat minggu lalu
saya ke Bangkok menggunakan Garuda menunggu 30 menit take off di Terminal 2.
Liburan di Bali kali ini, aku fokuskan di area
Nusa Dua....area Bali yang belum pernah kuinjak selama 3x wisata ke Bali
sebelumnya.... dan tak lupa mengunjungi 1 tempat favoritku di Bali yaitu Bali Safari di Gianyar.
Selama di Bali, aku menginap di
Mercure Nusa Dua. Hotel ini masih baru, saya cukup puas menginap disini. Namun
hotel ini tidak di pinggir pantai dan bukan dalam kompleks BTCD (Bali Tourism
Corporation Development) tapi buat pecinta pantai, setiap jam dari jam 8 pagi
sampai 5 sore ada shuttle car dari hotel ke private beach.
Shuttle bus Bali Collection juga melayani antar jemput
ke hotel ini (untuk area nusa dua ada 2 shuttle, khusus Hotel Mulia, St Regis
dan Mercure ada 1 mobil minibus yang tempat menunggunya di Bali Collection
dekat entrance Gate A dan kadang di exit Gate A).
Bali
Collection
Disini terdapat cafe-cafe dan kios-kios menjual
barang-barang khas bali yang "semodel" dengan barang-barang di pasar
Sukowati atau Kresna, tapi tampaknya yang dijual dengan kualitas lebih diatas.
Tempat makan favorit saya adalah Mai Mai,
makanannya enak dan harga cukup ok. Kami juga belanja pernak pernik dan tas
batik lucu berbentuk kelinci..
Selama di lokasi ini jarang ditemui turis
lokal, selama naik shuttle bus dari hotel ke Bali Collection, semuanya juga
turis asing.
Di area Bali Collection juga ada Bali Theater
dengan judul pertunjukan Devdan Show. Tapi hari ini, Kamis, 12 Sep 2013 tidak
ada pertunjukan di Bali Theater yang lokasinya dekat Gate C Bali Collection,
jadi kami hanya beli karcis untuk keesokan harinya. Harga Karcis termurah USD
65, tapi karena orang lokal maka diberi harga khusus Rp 300 ribu (dengan
menunjukkan KTP).
Water
Blow
Keluar dari Gate C Bali Collection, kita bisa
menuju pantai, setelah ketemu pantai, ambil arah kanan lalu ikuti jalan sampai
pintu keluar pantai di belakang The Bay, lalu ambil kiri sampai ketemu tangga,
naik dan belok kanan mengikuti jalan dan disitulah lokasi Water Blow.
Water Blow adalah ombak yang mencuat di antara
karang. Saat pertama kali datang, kamis sore ombaknya kecil sekali sehingga
water blow nya kecil.....beruntung saat aku datang sabtu pagi menjelang siang....inipun
tidak sengaja, saat main di private beach mercure di nusa dua yang letaknya
tidak jauh dari water blow, aku lihat ombak di area tebing water blow tinggi,
maka berjalanlah kami kesana.....and surpise...water blow nya sedang dasyat!
Tapi karena keseruan nungguin moment water blow untuk foto dan video, kami
tidak sadar tangan dan hidung sampai merah terbakar matahari....hu..hu...
Video rekaman water blow, hasil aku berpanas-panas ria dapat dilihat disini:
http://youtu.be/gSShintsHYQ
Video rekaman water blow, hasil aku berpanas-panas ria dapat dilihat disini:
http://youtu.be/gSShintsHYQ
Bertemu Contestant MISS WORLD di BALI SAFARI
Jumat pagi, 13 Sep 2013 pagi-pagi saya ke Bali Safari dengan menggunakan shuttle car Bali Safari. Tiket saya beli online dengan paket termasuk antar jemput USD 39 per orang, jika kita pergi sendiri harga karcis orang lokal tanpa shuttle Rp 130 ribu.
Pada kunjungan kali ini, kami mendapat
kesempatan melihat langsung rombongan contestant miss world yang sedang
mengunjungi Bali Safari dan bahkan bareng nonton elephant show.
Elephant show ceritanya lucu dan seru tentang
konflik antara manusia dan gajah di Sumatera. Adegan seru saat seekor gajah
bisa akting pura-pura tertembak oleh pemburu dan adegan perdamaian antara
manusia dan gajah, dimana gajah menolong manusia yang kejebur di sungai yang
sesama manusia saja tidak bisa menolongnya. Di penutupan acara, 4 orang
contestant miss world dikalungi bunga oleh gajah dan khusus untuk contestant
Indonesia diberi ciuman oleh sang gajah. Setelah pertunjukan kita juga bisa
foto dengan gajah....free...tapi gajahnya tahu kalau gratis jangan lama-lama,
sekitar 10 menit sesi foto gajahnya sudah kagak betah, mau pergi melulu....kata
pawangnya anaknya mangil-manggil.....memang sih kedengaran auman gajah dari
luar......gajah hamilnya lama loh....20 bulan.
Sebelumnya jam 11, kami juga menonton animal
education show di panggung hanoman, hewan-hewannya pandai seperti saat awal
pembukaan show, ada orang hutan yang dengan mahirnya membuka gulungan papan
pengumuman, lalu deretan binatang yang lari berendengan kompak, ada pudel,
tikus, kucing.......kagak terbayang bagaimana melatihnya......kucing saya aja
ribet kalau dibilangin. setelah itu ada beberapa binatang yang show yaitu
binturong, ular, elang dan orangutan yang pandai bersih-bersih.
Selain nonton pertunjukan dan safari journey
dengan mobil ke area-area binatang Indonesia dan Afrika seperti lion, macan,
jerapa, badak ysng sukanya berendam melulu......., adik saya foto dengan 4
binatang.....anak orang utan bernama Ni Luh, anak binturong, onta yang bernama
Louis dan anak macan yang berumur 5 bulan yang dipanggil "miss world"
oleh pawangnya.
Foto dengan binatang ini dikenakan biaya, jika
memakai kamera sendiri dikenakan Rp 50 ribu per binatang kecuali dengan binturong Rp 80 ribu......binatang-binatang ini pandai cari uang dan yang
paling laris manis adalah anak orang utan yang bernama Ni Luh.... Ni Luh juga
sangat paham jika ada tamu, walau lagi makan langsung duduk ke pangkuan tamu
yang datang.....gaya fotonya juga sudah hafal....adik saya minta gaya lain
karena tahun lalu sudah pernah foto....jadilah si Ni Luh diarahkan untuk
merangkul sesuai permintaan adik saya yang ingin bergaya rangkulan....untung
Ni Luh tidak rewel he..he.
Devdan
Show
Setelah dari Bali Safari kami menuju area Bali
Collection untuk menyaksikan Devdan Show yang terletak dekat Gate C Bali
Collection.
Show nya bagus, tidak kalah dengan show yang
saya tonton di negara lain.....saya merasa dosa jika sudah nonton banyak show
sejenis di negara lain tapi show di negara sendiri belum pernah ditonton.
Desain panggung dan lighting juga sudah
canggih.....ada panggung air di bagian depan yang dalam show dilewati oleh
sampan lalu ada hujan dari atas turun ke panggung air (kalau di negara lain ada yang dibuat daratan berganti air, kalau ini
permanen).
Devdan singkatan dari Deva dan Dhana yang
artinya Berkah Tuhan....kekayaan Indonesia adalah berkah untuk rakyatnya.
Pertunjukan menceritakan budaya Indonesia mulai
dari Bali, Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Papua, yang dikemas dalam tarian
daerah yang dimodernisasi ditambah akrobat....ada tarian seperti hiphop tapi
penari pakai baju jawa....antik deh.
Pada sesi Kalimantan, ada tarian monyet yang
interaktif diiringi musik pop, para pemain berbaju hanoman berkeliling diantara
penonton dan memberikan salam....sempat shock dan langsung pegangin
tas....reflek karena ingatnya monyet suka jail....ini juga ada satu yang jail,
saat temen-temennya sudah balik ke panggung, tinggal dia satu yang mendekati
satu pengunjung dan membuat kaget. Pada sesi Kalimantan juga ada tarian akrobat
sepasang kekasih, hanya dengan menggunakan alat berupa kain yang menggantung.
Penonton show hampir semua turis asing tapi
menurut saya bagi warga lokal show ini juga pantas untuk ditonton karena
menghibur dan membuat kita bernostalgia dengan lagu-lagu dan tarian daerah yang
kita pelajari saat sekolah.
Namun sayangnya banyak bangku-bangku belum terisi
penuh, mungkin karena weekday.....yang pasti saya berharap Devdan bisa dapat
ditonton oleh semua turis asing dan juga orang-orang lokal.....karena memang
worth untuk ditonton.
Camel
Riding
Aku awalnya ragu-ragu mau naik unta....yang mau
banget adikku.
Kami dijemput oleh bali Camel Safari di hotel
menuju Hotel Nikko dimana lokasi camel Safari berada. Petugas menyambut kami di
lobby hotel….ternyata loby Hotel Nikko di lantai atas (kalau tidak salah lantai
11) dan pantainya di lantai 1, ini karena hotel letaknya di tebing.
Lokasi Camel Safari di pantai di belakang hotel Nikko. Aku masih antara mau-mau tidak naik unta, tapi kata petugasnya,"rugi mba, dicoba saja, ntar kalau takut minta turun."
Lokasi Camel Safari di pantai di belakang hotel Nikko. Aku masih antara mau-mau tidak naik unta, tapi kata petugasnya,"rugi mba, dicoba saja, ntar kalau takut minta turun."
Ya, sudahlah dicoba, penasaran juga sebenarnya.
Dua ekor unta. sudah disiapkan dengan tali
gandeng, yang di depan namanya Sahara dan yang dibelakang
Jengiskhan.....katanya unta ini kakak adik. Unta-unta di camel safari berasal
dari Australia.
Katanya unta tidak bisa sembarang dipasangkan
untuk jalan.....mereka punya pilihan....tidak kalah dengan traveller yang punya
travelmate!
Unta ini juga katanya tidak mau kalau
sering-sering disuruh "kerja", jadi untuk tamu setelah kami akan
menggunakan unta yang lain lagi. Unta-unta di camel safari kalau keseringanan
punggungnya dikasih beban, maksudnya ditunggangi manusia, suka marah.
Riding dimulai....saya awalnya memilih unta
yang di belakang, tapi saat mau naik ke punggung Jengiskhan susah banget.....si
Jengiskhan gendut dan saya takut dan susah untuk menaikkan badan dengan di
sadel berpijak di sadel....
Akhirnya saya disuruh naik ke camel yang di
depan yang namanya Sahara dan berhasil duduk di punggungnya.
Deg deg an berikutnya saat si Sahara disuruh
berdiri.... "Punggung sandar ke belakang, mba....", kata pawangnya
(saat unta berdiri dari duduk dan sebaliknya saat mau duduk, kita harus
sandarkan punggung ke belakang). Upppsss, it's ok, Sahara dengan lembut bangun
dari duduknya...lalu Jengiskhan yang ditunggangi adik saya, bangun dari
duduknya.
Perjalanan dimulai, saat melewati daerah tanah,
goyangnya si Sahara lumayan dan saya bilang ke pawangnya, jalannya kagak usah
jauh-jauh deh, tidak usah sampai 30 menit....(kami memilih paket Safari 4, camel riding selama 30 menit dengan penjemputan dari hotel kami menginap...harga bisa dilihat di web ww.balicamelsafaris.com ).
Tapi setelah masuk area pasir pantai, lembut
guncangannya......unta memang cocoknya jalan di padang pasir.....
Hasil fotonya bagus-bagus dan seru juga mencoba
naik unta.....tapi aku tidak terbayang kalau harus naik unta ke gunung
Sinai dalam kondisi gelap dan jalanan menanjak.....pasti akan berdoa terus dan nyanyi "Tuhan,
aku berserah....!"
Camel Safari bisa dipesan via email info@balicamelsafaris.com
dan sebaiknya tidak langsung datang ke lokasi tapi booking dulu supaya bisa
dijadwalkan. Aku booking via email ini dan bayar saat tiba di lobby hotel Niko.
Liburan ke Bali kali ini selesai sudah....kami berangkat ke airport dengan mobil hotel. Jalanan by pass macet sekali, tol nusa dua-airport belum dibuka....beruntung kami tidak berangkat mepet-mepet.
Terminal keberangkatan sudah menggunakan
bangunan baru, tapi belum rampung seluruhnya. Counter check in masih sementara
dan gate yang bisa dipakai juga masih beberapa dan tampaknya masih sementara,
tulisan gate nya di pintu keluar arah landasan masih berupa tempelan. Airasia
hanya pakai 1 gate yang kapasitas tempat duduk hanya sedikit, padahal ada 2
pesawat yang akan berangkat dalam waktu hampir sama.....jadilah suasananya
semrawut......
Tapi jika bandara rampung direnovasi, rasanya
akan bagus......
Setelah pesawat take off, perasaan sumpek di
bandara hilang setelah melihat jalan tol benoa yang menghubungkan nusa dua dan
airport, dengan lampu-lampu seperti ular melingkar.....cantik dilihat dari atas
pesawat.
oleh
Kumala Sukasari Budiyanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.