Setelah tahun lalu kami
bertiga yaitu papa, adik dan saya "berhasil" one day trip ke Singapore (artikelnya
dapat dibaca di blog ini dengan judul Saturday with Mummy), kali ini pada
Minggu, 2 Mar 2014 kami mencoba one day
trip ke Kuala Lumpur (KL).
Untuk mensukseskan misi ini,
kami memilih menggunakan bis KL Hop on Hop off untuk keliling KL sehingga bisa
melihat semua ikon wisata KL dari balik kaca bis dan memilih beberapa lokasi saja
untuk dieksplorasi.
Pemilihan pesawat juga kami
pertimbangkan. Berangkat kami memilih pesawat yang selalu menemani perjalanan hemat saya, yaitu Airasia dengan harga promo yang dibeli 6 bulan lalu seharga Rp 167 ribu (tiket+makan+pilih tempat duduk) dan airport tax Rp 150 ribu per
orang....
Airasia memang mantap promonya!
Airasia memang mantap promonya!
Kami memilih pesawat pagi jam
6.30, berangkat dari terminal 3 Cengkareng dan mendarat di LCCT, KL.
Untuk pesawat perjalanan balik ke Jakarta, kami
tidak memilih pesawat yang beroperasi di LCCT karena memerlukan waktu perjalanan yang lebih
lama dari pusat kota KL. Kami memilih pesawat yang beroperasi di KLIA sehingga
bisa dijangkau dengan kereta (KLIA Express atau KLIA Transit) dalam waktu kurang
lebih 30 menit dari KL Sentral (integrated
terminal yang berlokasi di pusat kota).
Kami memilih pesawat Malaysia
Airline yang harga tiketnya sedang ok, usd 90 per orang.
Kami memilih pesawat jam 10 malam waktu KL.
Total dana yang kami
keluarkan untuk tiket pulang kami bertiga kalau dihitung-hitung hanya senilai kurang lebih 2 tiket
karena 1 tiketnya dibayar dengan voucher dari Dwidaya Tour senilai Rp 1 juta,
hadiah lombo foto ultah Dwidaya...Thank you Dwidaya!
Mau tahu bagaimana cerita perjalanan kami kali ini?
Berikut saya ceritakan dari awal
keberangkatan sampai pulang balik ke rumah di hari yang sama.
Kami berangkat dari rumah jam
5 pagi dan sampai di bandara jam 5.30 an, suasana bandara terminal 3 cengkareng sudah
mulai ramai.
Kami langsung menuju imigrasi
yang saat itu tidak antri, kemudian jam 6 pagi panggilan boarding disiarkan.
Pesawat kami take off jam 6.30
pagi (seperti jam yang ditulis di tiket),
padahal biasanya jam yang ditulis itu jam saat pesawat bergerak bukan take
off...tampaknya proses boarding lancar dan antrian take off nya juga lancar.
Kamipun mendarat di KL 30
menit lebih awal dari skedul...he..he..baru kali ini mengalami penerbangan yang
lebih awal sampai setengah jam.
Setelah mendarat dan melalui
proses imigrasi kami menuju ke halte Skybus yang sudah kami pesan dari internet
seharga RM 8.5 untuk menuju KL Sentral.
Saat kami tiba di halte, Skybus
belum datang, malah yang sedang siap-siap berangkat adalah Aerobus yang juga melayani
rute yang sama namun harganya lebih mahal sedikit yaitu RM 10. Skybus berangkat
setiap 30 menit, jadi kita perlu menunggu bis ini maksimal 30 menit.
Kami menempuh perjalanan 1
jam 15 menit dari LCCT ke KL Sentral dan Skybus berhenti di lantai 1 KL
Sentral.
KL Sentral
Merupakan terminal yang
terintegrasi, merupakan terminal dari armada bus, kereta KTM komuter, LRT dan
kereta KL Express/KL Transit yang melayani rute KL Sentral-KLIA.
Disini juga merupakan stop
station no 11 dari KL Hop on Hop off Bus yang berlokasi di lantai 3 diseberang
Hotel Hilton.
Di KL Sentral juga banyak
terdapat restaurant dan juga berbagai macam toko sehingga kamipun makan siang
disini.
Setelah makan siang di lantai
2 yang juga merupakan lantai dimana tiket office berada, kami menuju lantai 3
tempat stop station dari KL Hop on Hop off.
KL Hop on Hop off
Kami membeli tiket untuk 24 jam seharga RM 45 per orang dari supir
saat naik bis ini di KL Sentral.
Harga tiket untuk 48 jam juga
tersedia yaitu RM 79. Harga tiket untuk anak-anak lebih murah hampir 50% dan
harga untuk warga Malaysia lebih murah lagi, tiket 24 jam seharga RM 19 dan
tiket 48 jam seharga RM 32.
Rute bis Hop on Hop off
adalah sebagai berikut yang mencakup hampir semua ikon wisata KL (kecuali Batu Cave) dan kita bisa mulai
dari stop station mana saja, kami
memulai dan mengakhirinya di stop station KL Sentral.
1. Malaysia Tourism Center
2. KL Tower
3. KL City Walk
4. KL Convention Center & Aquaria
4. KL Convention Center & Aquaria
5. Karyaneka
6. Bukit Bintang
7. Tengkat Tong Shin
8. China Town
9. Central Market
10. Little India
11. KL Sentral (lantai 3, seberang
Hotel Hilton)
12. National Museum
13. National Palace
14. Lake Garden
15. Bird Park
16. National Mosque
17. Dataran Merdeka
18. Medan MARA
19. Raja Laut
20. Bulatan Pahang
21. Titiwangsa
22. Citibank
Dari ke 22 stop station yang kami lewati, kami
hanya memilih 4 stop station untuk di
eksplorasi yaitu no 12. National Musium atau Muzium Negara, no 13 National
Palace, no 17 Dataran Merdeka dan no 4 KLCC. Awalnya kami merencakan berhenti
juga di no 6 Bukit Bintang sebagai tempat terakhir untuk dieksplorasi pada trip
kali ini, tapi karena hujan dan tidak ada rencana belanja maka kami memilih
tidak turun dan hanya melewatinya saja.
Muzium Negara (National Museum)
Jl. Damansara, KL
Tiket masuk : Non Malaysia RM 5
dewasa, RM 2 anak 6-12 tahun dan gratis untuk anak dibawah 6 tahun. Penduduk
Malaysia RM 2, orang tua RM 1, anak-anak dibawah 12 tahun dan pelajar
berseragam gratis.
Jam buka : 8 pagi - 6 sore
setiap hari kecuali hari pertama Idul Fitri dan hari Idul Adha
Musium ini diresmikan 6 tahun
setelah Malaysia merdeka yaitu 31 Ogus 1967 (Ogos
adalah bahasa melayu, artinya bulan Agustus).
Bentuk bangunan musium
bercirikan istana Melayu tradisional negara bagian Terengganu.
Pada bangunan 3 lantai ini
ditampilkan sejarah Malaysia. Di halaman di pamerkan kendaraan-kendaraan kuno
mulai dari beca tarik, kereta, mobil kuno dan perahu kuno. Lalu di bagian dalam
terdapat 4 galeri.
Galeri A. Sejarah Awal,
menerangkan proses pembentukan bumi, evolusi alat-alat yang digunakan manusia.
Artefak manusia perak, maksudnya manusia yang hidup di zaman perak, juga
dipamerkan disini.
Galeri B. Kerajaan Kerajaan
Melayu yang memfokuskan pameran tentang kerajaan Melayu di Melaka.
Galeri C. Era Kolonial tahun
1511-1945, mulai dari datangnya bangsa Portugis hingga pendudukan Jepang
Galeri D. Malaysia Kini, yang
menggambarkan sejarah gerakan awal nasionalisme sampai mencapai kemerdekaan
pada tahun 1957.
Istana Negara
Jl. Istana
Tiket masuk : tidak ada
Istana Negara merupakan
kediaman resmi Raja. Pengunjung hanya bisa mengunjungi halaman depan istana dan
berfoto dengan tentara berkuda.
Acara penggantian penjaga gerbang
juga sempat kami lihat...protokolnya sederhana (beda dengan di Taipei yang diawali dengan atraksi baris berbaris
dengan pedang, ceritanya bisa dibaca di blog ini yang berjudul Taipei),
tapi disini saya suka dengan kuda-kuda yang digunakan tentara penjaga istana
ini...kudanya tinggi, langsing, bulunya kinclong...gagah dan keren!
Dataran Merdeka
Tiket masuk : tidak ada
Dahulu lokasi ini merupakan kolonial distrik karena itu bangunan-bangunan di lokasi ini cantik, bergaya kolonial dengan nuansa Islami.
Lokasi ini juga saksi sejarah pertama kalinya bendera Malaya (Malaysia) dikibarkan, yaitu pada 31 Ogos
(Agustus) 1957 saat hari
kemerdekaan Malaysia.
Saat kami ke lokasi ini, tiang bendera
setinggi 100 m dengan gagah mengibarkan bendera negara ini.
Arsitektur cantik gedung Sultan Abdul Samad yang saat ini digunakan sebagai kantor menteri komunikasi dan pariwisata, menggoda mata untuk terus memandangnya dan tanganpun berkali-kali menjeprat-jepret kamera ke arahnya.
KLCC
Jl. Ampang
Tiket masuk : tidak ada
Kami mampir ke gedung kembar,
Twin Tower di KLCC. Tidak sah rasanya kalau belum memiliki foto di gedung ini,
jadi papa yang belum punya foto disini harus berfoto.
Kami juga menyempatkan makan
di food court KLCC, mengisi perut di sore hari...
Dari KLCC kami kembali naik
Hop on Hop off bus, mengikuti sisa rute yang belum dilalui. Seperti cerita saya
di depan, awalnya kami mau turun di Bukit Bintang untuk sekedar melihat-lihat,
tapi karena hujan maka kami tidak turun dari bis dan menghabiskan sisa trip
dengan melihat pemandangan dari balik jendela bus Hop on Hop off.
Perjalanan keliling kota KL
kami akhiri pada jam 6 sore, ditandai dengan sampainya kami di KL Sentral.
Kami membeli sedikit kue di
KL Sentral lalu kami menuju ke station KLIA Express.
Menuju KLIA, kita bisa
menggunakan kereta KLIA Express atau KLIA Transit dari KL Sentral dan hanya membutuhkan waktu kurang lebih 30
menit.
KLIA Express (www.kliaekspres.com) adalah kereta non stop, sedangkan
KLIA Transit berhenti di beberapa station.
Harga tiket sekali jalan KL
Sentral ke KLIA RM 35 per orang, yang dapat dibeli online maupun di loket station.
Frekuensi kereta setiap 15
menit saat jam sibuk (6-9 pagi dan 4-10
malam) dan 20 menit pada jam tidak sibuk.
Dari KLIA, kereta pertama jam
5 pagi dan kereta terakhir jam 1 pagi.
Dari KL Sentral, kereta
pertama 5 pagi dan kereta terakhir jam 00.30 pagi.
Satu kelebihan jika kita naik
KLIA Express maupun Transit adalah kita bisa check in di KL Sentral dan bagasi bisa di drop disini, dengan catatan kita naik pesawat yang bekerjasama
yaitu Malaysia Airline, Royal Brunei, Cathay Pacific, Emirates dan Etihad.
Kamipun melakukan konfirmasi
ulang barcode boarding pass yang kami peroleh saat mobile check in, di counter Malaysia
Airline di KL Sentral sebelum naik KLIA Express.
Kami memilih bangku agak
belakang no 24 a,b,c, selain katanya belakang lebih aman, kami juga
pertimbangkan bangku yang letaknya 6-7 baris dari belakang ini supaya tidak
jauh kalau ke toilet...sebab untuk jenis pesawat boing 737-800 yang bangkunya
kanan 3 dan kiri 3, toilet depan hanya untuk kelas bisnis, jadi yang ekonomi di
toilet belakang.
Saat saya melakukan mobile check in 46 jam sebelum
keberangkatan, pilihan tempat duduk sudah mulai terisi banyak, padahal baru 2
jam waktu check in dimulai...jadi saya berkesimpulan penumpang pesawat Malaysia
Airline kali ini dan mungkin juga yang lainnya, terbiasa check in via web maupun mobile.
Perjalanan pulang dengan Malaysia Airline menyenangkan, tempat duduk nyaman dan audio nya ok...suaranya jernih.
Waktu 2 jam berlalu cepat tak terasa dan jam 11 malam kami mendarat di kota tercinta, Jakarta!
...dan pada jam setengah satu pagi saya sudah merebahkan badan di kasur tercinta...mengumpulkan tenaga untuk kerja kembali di pagi hari.
Perjalanan pulang dengan Malaysia Airline menyenangkan, tempat duduk nyaman dan audio nya ok...suaranya jernih.
Waktu 2 jam berlalu cepat tak terasa dan jam 11 malam kami mendarat di kota tercinta, Jakarta!
...dan pada jam setengah satu pagi saya sudah merebahkan badan di kasur tercinta...mengumpulkan tenaga untuk kerja kembali di pagi hari.
Oleh Kumala Sukasari
Budiyanto
Hebat Kum, berkat perencanaan yg matang, jadi Berhasil ... Berhasil (ky Dora)
BalasHapus